Senin 28 Nov 2011 13:54 WIB

Bank Syariah Mulai Seriusi Sektor MIkro

Rep: nuraini/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Bank Syariah dinilai memiliki potensi yang besar untuk memperbesar dana murah dari segmen mikro ke bawah. Meski sebagian besar belum bankable, segmen mikro ke bawah juga berpotensi menjadi sasaran pembiayaan.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman Hadad, merangkul segmen mikro ke bawah untuk pendanaan bagi bank syariah tidak sulit. Hal ini lantaran, bank konvensional telah mempratikkan program Tabunganku dengan setoran awal murah.

"Ini tantangan bagi perbankan syariah, bagaimana perbankan syariah bisa bangun microfinance syariah. Ini tidak terlalu sulit karena sudah ada contoh konvensional," ujar dia, Senin (28/11).

Bisnis bank syariah selama ini, lanjut dia, sudah masuk ke sektor mikro. Bank syariah dapat mengembangkan divisi keuangan mikro untuk ekspansi ke sektor tersebut. Selain itu, bank syariah dapat meniru sistem Grameen Bank untuk pembiayaan mikro. "Sudah ada yang mengusulkan, mikro finance meniru Grameen Bank diterapkan di Indonesia dengan konsep syariah," ujar dia.

Dalam pendanaan, bank syariah sudah ada yang menerapkan dana murah dengan setoran awal murah. Namun, belum semua bank syariah menerapkan program tersebut sehingga sektor mikro ke bawah belum banyak yang tersentuh. "Model tabungan bank konvensional dapat ditiru syariah yakni dengan setoran awal murah," ujar dia.

Sektor pembiayaan mikro dari bank syariah diprediksi akan lebih besar pada tahun depan. Potensi pembiayaan ini, dinilai bagus lantaran memiliki rasio pembiayaan bermasalah (NPL) yang rendah. "Untuk pembiayaan mikro, tidak usah disuruh, bank syariah kalau punya pikiran bisnis akan ke sana karena potensinya besar sekali," ujarnya.

Meski demikian, dia mengakui pendanaan dan pembiayaan sektor mikro membutuhkan investasi yang besar. Bank syariah harus menambah sumber daya manusia dan jaringan untuk menjangkau sektor mikro hingga pelosok. "Cuma memang tidak murah, belum banyak bank memiliki kapasitas yang bisa link ke mikro," ujar dia.

Untuk meluaskan jaringan, bank syariah dapat memanfaatkan Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Pembiayaan bank syariah dapat disalurkan dengan channeling ke BMT untuk menjangkau sektor mikro. "BMT sudah memiliki jaringan yang menyentuh hingga pelosok, ini bisa dimanfaatkan bank syariah," ujar dia.

Sementara itu, BRI Syariah mengaku telah menyiapkan infrastruktur untuk pembiayaan sektor mikro. Pembiayaan mikro BRI Syariah ditarget bisa mencapai porsi 30 persen dari portofolio pembiayaan pada 2014. Target itu dipatok untuk tiga tahun ke depan, lantaran porsi pembiayaan mikro saat ini masih relatif kecil dibandingkan portofolio pembiayaan.

Penyaluran pembiayaan mikro BRI Syariah per September 2011 baru mencapai Rp 1,1 triliun, dari portofolio pembiayaan Rp 9 triliun. Nilai rasio pembiayaan bermasalah masih kecil yakni 0,4 persen. Sebagian besar pembiayaan ini disalurkan di wilayah pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. ?Perkembangan mikro masih luas, ? ujar? Direktur Utama BRI Syariah, Ventje Rahardjo.

Bank syariah yang pada 2011 belum penetrasi ke pembiayaan mikro pun mulai bersiap menggarap sektor ini pada 2012. Direktur Utama BNI Syariah, Rizqullah mengaku masih dalam tahap mengembangkan infrastruktur untuk masuk ke pembiayaan mikro. '' Untuk mikro kita menyasar kalangan bawah misalnya di daerah pasar untuk kulakan. Mereka masuk ke dalam kelompok yang sebenarnya visible di bisnisnya, tetapi belum bankable, '' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement