Sabtu 16 Dec 2017 08:36 WIB

Spanyol Bisa Terancam Dilarang Tampil di Piala Dunia

Keterlibatan pemerintah pada pemilihan presiden RFEF dapat membuat Spanyol dicoret.

Para pemain Spanyol merayakan gol pertama ke gawang Albania pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G di Stadion Jose Rico Perez, Alicante, Valencia, Spanyol, Sabtu (7/10) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Joaquin Reina
Para pemain Spanyol merayakan gol pertama ke gawang Albania pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G di Stadion Jose Rico Perez, Alicante, Valencia, Spanyol, Sabtu (7/10) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Partisipasi Spanyol pada Piala Dunia 2018 di Rusia bisa terancam. FIFA mengungkap adanya kekhawatiran terkait intervensi politik di federasi sepak bola Spanyol (RFEF).

Badan sepak bola dunia itu telah memperingatkan RFEF bahwa keterlibatan Pemerintah Spanyol pada proses pemungutan suara untuk presiden baru federasi sepak bola di negara tersebut dapat membuat mereka dicoret dari Piala Dunia tahun depan. RFEF saat ini dipimpin oleh Juan Luis Larrea sebagai pemimpin sementara setelah mantan presiden Angel Maria Villar dipaksa mengundurkan diri terkait dakwaan-dakwaan korupsi.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa FIFA belakangan mengirim surat kepada RFEF yang memperlihatkan kecemasan dengan situasi federasi dan mengingatkan bahwa... Semua anggota federasi semestinya mengatur urusan-urusan dengan independen," demikian pernyataan FIFA pada Jumat (15/12), dilansir Reuters, Sabtu (16/12) WIB.

FIFA menyatakan semua asosiasi harus memastikan bahwa tidak ada intervensi dari pihak-pihak ketiga dalam urusan-urusan internalnya. FIFA juga menyatakan badan sepak bola dunia itu telah mengontak RFEF. 

“Dalam beberapa pekan mendatang delegasi FIFA dan anggota-anggota UEFA akan pergi ke Madrid untuk menganalisa situasi yang dialami RFEF,” ujar FIFA. 

Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan kecemasan FIFA terpusat pada sekitar departemen olahraga pemerintah yang mendesak untuk dilakukannya pemilihan federasi yang baru. Pernyataan dari RFEF mengatakan bahwa presiden Larrea telah mendiskusikan situasi dengan anggota-anggota FIFA pada undian Piala Dunia yang berlangsung pada 1 Desember.

RFEF menyampaikan kecemasan-kecemasan FIFA ini kepada menteri olahraga dan berharap dapat mengatur pertemuan perihal masalah ini. RFEF ingin semuanya kembali normal, yang selalu menjadi tujuan utama dewan direksi saat ini.

"Kami menggarisbawahi bahwa kami semua ingin tim nasional berpartisipasi pada Piala Dunia 2018, khususnya setelah penampilan yang brilian pada kualifikasi,” kata RFEF. 

Kapten Spanyol dan Real Madrid Sergio Ramos, yang berbicara menjelang final Piala Dunia Klub di Abu Dhabi, menyatakan bahwa dia tidak dapat percaya bahwa Spanyol dapat kehilangan sesuatu yang telah diperjuangkan dengan begitu keras di lapangan karena masalah institusional. “Saya sulit mempercayainya,” kata dia. 

Perdana menteri Spanyol Mariano Rahoy mengatakan bahwa ia tidak cemas dengan kemungkinan negaranya akan dicoret dari tampil di Piala Dunia. Spanyol memenangi Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 2010 dan merupakan salah satu tim yang difavoritkan untuk mengangkat trofi di Rusia tahun depan.

"Saya tidak dapat merenungi skenario itu, saya tentu saja yakin bahwa Spanyol akan pergi ke Piala Dunia dan bahwa kami akan memenanginya," kata Rajoy kepada para pewarta di Brussel setelah pertemuan dengan negara-negara anggota Uni Eropa.

Dia mengatakan sikap pemerintah merupakan teladan dan pihak yang berwenang di departemen olahraga telah mendukung total perdana menteri. 

Pada 2015 Indonesia diskors dari bermain di pertandingan-pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia tahun depan setelah FIFA mengatakan bahwa pemerintah pusat telah mencampuri urusan-urusan federasi.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement