REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin menegaskan akan menyelesaikan gangguan keamanan berupa kejahatan jalanan atau street crime sebelum terselenggaranya Asian Games 2018. Ia mengancam akan mengganti pemimpin kepolisian di wilayah bila tidak mampu menyelesaikan perkara tersebut.
"Kalau tidak terungkap saya kan sudah bilang, kami akan evalusi pemimpinnya, kapolres-nya, kapolsek-nya. Kami tinggal ganti aja, kan gampang. Satu bulan saya kasih waktu," kata Syafruddin di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (10/7).
Menurut Syafruddin, kasus kejahatan jalanan bukan seperti fenomena terorisme yang lebih sulit terungkap. Sehingga, ia menekankan agar para pemimpin kepolisian di daerah benar-benar memberikan atensi lebih pada fenomena kejahatan jalanan.
Apalagi, Asian Games 2018 yang akan dihadiri berbagi negara semakin dekat. Syafruddin yang juga menjabat sebagai Chef de Mission (CDM) Kontingen Asian Games tidak ingin kompetisi olah raga terbesar di Asia tersebut terganggu karena kejahatan jalanan yang marak. Ia menilai, menyelesaikan kasus kejahatan jalanan adalah perkara mudah.
"Namanya street crime itu gampang mengatasinya, gampang menanganinya," kata Syafruddin.
Syafruddin juga menilai, tidak ada perubahan berarti dalam pola kejahatan jalanan yang terjadi. Kejahatan jalanan, kata dia, dapat ditekan bila intensitas opérasi di kewilayahan dimaksimalkan.
Syafruddin pun kembali menegaskan bahwa ucapannya untuk mencopot pemimpin kepolisian di wilayah bukan main-main. "Saya sudah empat kali menyatakan, dan saya tidak pernah meleset, ya. Satu bulan tidak selesai kami ganti, gampang...gampang,' tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
