Selasa 05 Jun 2018 18:02 WIB

Masyarakat Sumsel Siap Dukung Penuh Kontingen Indonesia

Sejumlah cabang olahraga yang digelar di Palembang berpeluang menyumbangkan emas

Warga melintasi tepian anak sungai yang telah dicat warna-wani di kawasan anak sungai Sekanak 26-27 Ilir Palembang, Sumsel, Selasa (9/1). Pemerintah Kota Palembang mengecat kawasan anak sungai ini menjadi menarik mata dalam rangka menyambut perhelatan olahraga Asian Games Agustus mendatang.
Foto: Antara/Feny Selly
Warga melintasi tepian anak sungai yang telah dicat warna-wani di kawasan anak sungai Sekanak 26-27 Ilir Palembang, Sumsel, Selasa (9/1). Pemerintah Kota Palembang mengecat kawasan anak sungai ini menjadi menarik mata dalam rangka menyambut perhelatan olahraga Asian Games Agustus mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palembang selaku tuan rumah Asian Games siap mengawal kontingen Indonesia untuk meraih medali. Di kejuaraan tempat tahunan terbesar di Asia tersebut, Indonesia menargetkan lima medali emas dari cabang olahraga yang dipertandingkan di Palembang.

"Hitungan kami bisa lima emas, tapi harapan kami bisa lebih. Makanya kita khususnya masyarakat Sumatra Selatan akan mendukung penuh kontingen Indonesia," Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 (INASGOC) Muddai Madang.

Menurut dia, cabang olahraga yang berpeluang menyumbangkan medali emas untuk kontingan Indonesia adalah panjat tebing, rollerskate, skateboard, sepak takraw, dan voli pantai. Namun, ada beberapa cabang yang juga berpeluang menyumbang medali.

"Menembak juga berpeluang, begitu juga dengan tenis. Kondisi di lapangan pasti berbeda dengan persiapan yang dilakukan saat ini," katanya.

Terkait dengan persiapan sebagai tuan rumah, pria yang juga Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu mengaku jika sudah mencapai 90 persen. Secara keseluruhan termasuk infrastruktur lokasi pertandingan dan pendukung akan tuntas pada Juli.

"Saat ini secara persentase sudah mencapai 90 persen mulai dari LRT, venue-venue pertandingan, hingga wisma atlet. Kami pastikan bahwa semuanya sudah bisa selesai pada bulan Juli mendatang," kata Muddai.

Untuk wisma atlet, Muddai menambahkan, bahwa Inasgoc akan melakukan penjagaan ketat sehingga tidak sembarang orang yang bisa keluar masuk wisma atlet. Salah satunya dengan membuka satu akses pintu masuk sesuai dengan permintaan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

"Di pintu utama itu akan ada alat pemindai sehingga siapa saja yang masuk ke Wisma Atlet sudah dipastikan /clear/," kata mantan Ketua KONI Sumatera Selatan itu.

Untuk memastikan keamanan atlet dan ofisial, maka kawasan wisma atlet ini meliputi Wisma Atlet yang lama, Rusunawa dan Dinning Hall akan dianggap sebagai satu kawasan terintegrasi dengan tingkat keamanan tertinggi. Panitia akan menutup akses jalan di kawasan tersebut sehingga tidak ada pintu lain selain pintu utama.

Selain itu, pemberlakuan penggunaan kartu identitas akan berlangsung ketat. Hanya yang teregistrasi dan terverifikasi sebagai atlet dan ofisial yang diizinkan masuk.

Sebelumnya, OCA meminta Indonesia menerapkan standar keamanan yang biasa dilakukan ajang multievent setaraf olimpiade dan Asian Games. Hal ini terkait dengan adanya serentetan aksi teror beberapa waktu lalu.

 "Jangankan atlet dan ofisial, panitia daerah juga tidak boleh sembarangan masuk. Hanya yang memiliki logo khusus yang boleh masuk ke kawasan wisma atlet," kata Muddai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement