REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menyiasati permintaan lebih dari dua ribu tiket dari Jepang dan Korea Selatan pada pertandingan bisbol Asian Games 2018. Tingginya pemesanan menyusul keikutsertaan pemain-pemain unggulan dunia dari kedua negara itu.
"Para pemain bisbol profesional dari negara-negara Asia timur memastikan diri mengikuti Asian Games. Semua liga profesional dunia akan berhenti saat Asian Games," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bisbol dan Sofbol Seluruh Indonesia (PB Perbasasi) Andhika Yudhistira Monoarfa di Jakarta, Senin.
Andhika mengatakan delegasi teknis dari liga utama bisbol Amerika Serikat juga turut memastikan keamanan lapangan bisbol di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, karena pemain-pemain utama mereka akan mengikuti Asian Games.
"Semua pertandingan bisbol Asian Games akan disiarkan langsung agar para penggemar di Asia dan dunia dapat mengikuti permainan jagoan-jagoan unggulan dunia mereka," kata Andhika.
Wakil Ketua Umum PB Perbasasi Leo Agus Cahyono mengatakan Jepang memesan tiket pertandingan sebanyak 2.000 tiket dan Korea Selatan memesan sekitar 1.000 tiket.
"Pertandingan Asian Games akan menjadi ajang unjuk kekuatan bagi tim Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Mereka mencari peringkat untuk dapat lolos ke Olimpiade Tokyo 2020," kata Leo.
Indonesia, menurut Leo, akan memastikan para penonton Jepang dan Korea Selatan dapat menikmati pertandingan bisbol dan sofbol dalam Asian Games.
"Kapasitas tempat duduk di lapangan bisbol GBK sebanyak 2.300 tempat duduk. Sedangkan lapangan di Rawamangun sebanyak 750 tempat duduk," kata Leo.
Leo juga memastikan pertandingan-pertandingan utama cabang bisbol dari delapan tim negara akan berlangsung di lapangan bisbol GBK Senayan.
Tim Indonesia akan masuk dalam pool A pertandingan cabang bisbol Asian Games bersama Jepang, China, dan Hong Kong. Sedangkan pool B akan diisi Taiwan, Korea Selatan, Filipina, dan Pakistan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
