REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla mengatakan, light rail transit (LRT) tidak bisa beroperasi saat pelaksanaan Asian Games 2018. Sebab, masih ada sejumlah kendala, salah satunya terkait pembebasan lahan.

"Tidak bisa (digunakan) untuk Asian Games, itu sisa empat bulan. Memang hanya LRT yang di bagian Kelapa Gading itu sebagian saja, tapi saya kira tidak terlalu mendesak," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Rabu (11/4).

Sebagai gantinya, pemerintah telah menyiapkan bus sebagai alat transportasi bagi atlet-atlet Asian Games dari wisma atlet menuju venue pertandingan. Jusuf Kalla (JK) mengatakan, nantinya akan ada jalur khusus untuk bus yang mengangkut atlet menuju venue Asian Games.

Adapun jalur khusus yang akan dilalui oleh bus tersebut harus bebas hambatan. Venue Asian Games terpencar di beberapa tempat di antaranya Senayan, Sunter, dan Cempaka Putih. "Ya pasti kan banyak tempat-tempatnya, venue-nya di Senayan, Kemayoran, Sunter, pacuan kuda di Cempaka Putih ini tidak mungkin (menunggu pembangunan LRT)," kata JK.

Sebelumnya, wapres menerima Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, Budi melaporkan perkembangan pembangunan LRT termasuk penggunaannya untuk Asian Games.

Budi mengatakan, pembangunan LRT tahap I sudah mencapai 44,6 kilometer. Dalam pertemuan tersebut, wapres mengarahkan agar saat pelaksanaan Asian Games beberapa lokasi pembangunan LRT dapat dihentikan sementara untuk memudahkan mobilisasi atlet dari wisma atlet menuju venue pertandingan.

Adapun lokasi pembangunan LRT yang dihentikan sementara di antaranya di daerah Kuningan dan MT Haryono. "Sudah ada pengarahan dari Pak Wapres beberapa lokasi harus kami siapkan pada Asian Games nanti, harus bersih, di antaranya di dalam kota, di Kuningan, MT Haryono, dan Dukuh Atas," jelas Budi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika