Senin 02 Apr 2018 17:04 WIB

Sambut Media Massa, Inasgoc Gelar World Press Briefing

Media diharapkan dapat membuat perencanaan dengan lebih tepat.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Maskot Asian Games 2018 berada dikawasan hari bebas berkendara / Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Maskot Asian Games 2018 berada dikawasan hari bebas berkendara / Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 Inasgoc menggelar World Press Briefing. Sekretaris Jenderal Inasgoc Eris Herryanto mengatakan, kegiatan ini untuk memberi gambaran kepada media dari seluruh dunia tentang Indonesia dan Asian Games 2018 sebelum melakukan peliputan pada 18 Agustus sampai 2 September nanti.

"Menyambut baik kegiatan ini karena ini salah upaya kami untuk berkomunikasi dengan media seluruh dunia yang akan hadir untuk meliput Asian Games, kami tahu bahwa broadcaster dan media akan ditonton kurang lebih 5 miliar pasang mata di Asia, tidak hanya di Asia, mungkin juga Amerika Latin dan juga Eropa karena itu kegiatan ini sangat penting agar mereka punya gambaran," kata Eris, Senin (2/4).

Di World Press Briefing ini, Inasgoc memberi pemaparan tentang akomodasi dari kedatangan sampai kepulangan, hotel, transportasi, internet, dan berbagai fasilitas yang diberikan kepada media selama proses penyelenggaran Asian Games nanti. Dengan begitu diharapkan media dapat membuat perencanaan dengan lebih tepat.

"Akhirnya nanti pas datang mereka punya gambaran musti ke mana. Mereka juga perlu perencanaan, harus bawa sekian kamera, harus bawa berapa orang, tinggalnya di mana, bagaimana transportasinya. Karena pas hari-H jadwalnya padat," kata Eris.

Salah satu fasilitas yang diberikan Inasgoc ialah transportasi. Media dapat menggunakan shuttle yang disediakan baik di hotel-hotel yang sudah ditunjuk maupun di media center. Shuttle tersebut akan membawa media ke arena pertandingan.

Eris mengatakan, sampai saat ini Inasgoc telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan saat Asian Games dimulai. Salah satunya dengan membuat jalur khusus bagi yang terlibat di Asian Games.

"Yang jelas transportasi dalam hal ini pemerintah daerah khususnya Jakarta, kalau Palembang tidak ada masalah akan membantu dengan jalan membuat jalur khusus Asian Games, kemudian juga menempatkan polisi-polisi pada tempat-tempat krusial, di perempatan-perempatan krusial sehingga bisa diurai," kata Eris.

Eris melanjutkan, sampai saat ini kecepatan bus-bus Asian Games dipatok 60 km per jam. Ia berharap standar kecepatan bus-bus tersebut dapat ditingkatkan lagi terutama saat berada di jalan tol. Jika masih terjadi keterlambatan dan mendesak, maka bisa menggunakan sistem counterflow.

"Yang ketiga penataan anak-anak sekolah. Bukannya libur kalau yang pernah saya dengar bukan libur tapi lebih ditata ulang sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas. Saya persisnya tidak tahu contohnya misalnya melakukan penelitian, tidak harus di sekolah. Hal ini pernah disampaikan oleh Pemerintah DKI Jakarta."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement