Rabu 28 Mar 2018 18:12 WIB

PSTI Ingin Aturan Takraw Seperti Asian Games Sebelumnya

Sepak takraw di Asian Games 2018 akan mempertandingkan enam nomor.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Atlet sepak takraw di Icuk Sugiarto Training Camp di Kadudampit Kabupaten Sukabumi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Atlet sepak takraw di Icuk Sugiarto Training Camp di Kadudampit Kabupaten Sukabumi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Asnawi Rahman ingin aturan yang membolehkan tuan rumah mengikuti seluruh nomor yang akan dimankan kembali diterapkan pada Asian Games 2018. Ini merujuk penyelenggaraan sepak takraw pada dua edisi Asian Games sebelumnya, yakni Guangzhou 2010 dan Incheon 2014.

Sebab pada Asian Games 2018 yang akan digelar 18 Agustus-2September di Jakarta dan Palembang, menurut Asnawi, tidak ada lagi keuntungan tuan rumah untuk mengikuti semua nomor yang akan dipertandingkan. 

"Aturan baru ini katanya keputusan dari Dewan Olimpiade Asia (OCA). Ini tentu merugikan kita sebagai tuan rumah. Padahal Federasi Sepak Takraw Asia (ASTAF) sudah menetapkan aturan diperbolehkannya tuan rumah untuk mengikuti semua nomor yang dipertandingkan. Ini untuk menghargai tuan rumah penyelenggara," kata Asnawi saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/3).

Sepak takraw di Asian Games 2018 akan mempertandingkan enam nomor, empat putra dan dua putri. Di putra ada tim regu, tim double, kuadran, dan regu. Sedangkan untuk putri ada tim regu dan kuadran. 

"Namun tuan rumah hanya diperbolehkan mengikuti dua nomor putra dan dua nomor putri, sama dengan peserta Asan Games 2018 lainnya," kata Asnawi.

Dengan keputusan ini Asnawi tidak tinggal diam. Ia bersama pengurus sudah menghadap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawo dan juga INASGOC selaku panitia penyelenggara Asian Games 2018 untuk memperjuangkan agar tuan rumah diperbolehkan untuk mengikuti semua nomor.

"Kami ingin mereka berjuang melobi OCA agar mengikuti aturan internasional seperti yang dilakukan pada dua Asian Games sebelumnya di mana tuan tumah mendapat hak lebih dari peserta lainnya," ujarnya.

Asnawi masih optimis pemerintah dan INASGOC mampumemperjuangkan haknya. Sebab masih akan ada pertemuan COORCOM OCA pada Mei. Ia berharap perjuangan Indonesia mendapatkan hasil tebaik.

Menurut Asnawi, jika Indonesia ikut pada semua nomor, peluang meraih dua emas sangat terbuka. Pesaing terberat Indonesia hanya Thailand. "Kalau kita ikut semua, berarti akan ada dua nomoryang tidak diikuti Thailand. Itu akan jadi peluang besar kita untuk meraih emas. Nagara lainnya, Korea, Vietnam, Myanmar, dan Malaysia memang menjadi pesaing, tetapi tidak sekuat Thailand," kata dia.

Saat ini tim sepak takraw Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Asian Games 2018 di ISTC Sukabumi Jawa Barat. Sebanyak 15 atlet putra dan 15 atlet putri yang saat ini digembleng di Sukabumi rencananya akan mengikuti uji coba ke Thailand. 

"Kami sudah menjalin komunikasi dengan Thailand. Mereka tidak mengizinkan kita latih tanding dengan tim nasionalnya. Kita akan melawan pemain Thailand yang tidak masuk tim nasional. Kekuatan takraw dunia saat ini ada di Thailand," kata Asnawi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement