Ahad 18 Mar 2018 18:54 WIB

Resmi! Angkat Besi 62 kg Dipertandingkan di Asian Games 2018

Harapan lifter Eko Yuli berlaga dan menyumbang medali akan terwujud

LIfter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada nomor putra 62 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Ahad (11/2).
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
LIfter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada nomor putra 62 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan lifter andalan Indonesia, Eko Yuli untuk berlaga di Asian Games 2018 dan menyumbangkan medali bakal terwujud. Hal ini menyusul resmi akan dipertandingkannya kelas 62 kilogram cabang angkat besi putra di Asian Games 2018.

Hal tersebut seperti yang tercantum dalam surat resmi Dewan Olimpiade Asia (OCA) kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai National Olympics Committee (NOC).

Dalam surat yang ditanda tangani Director General OCA, Hussain Al Mussalam, dijelaskan bahwa OCA memutuskan terdapat perubahan kategori kelas di cabang angkat besi dengan memasukkan kelas 62 kg pada Asian Games mendatang.

"KOI dan INASGOC mengapresiasi keputusan OCA tersebut,” ujar Ketua INASGOC, Erick Thohir, Ahad (18/3).

Ia mengatakan, di satu sisi keputusan itu membangkitkan optimisme dari cabang angkat besi dan juga Eko Yuli agar melakukan persiapan yang lebih prima.

“Sementara bagi panitia penyelenggara, hal ini menjadi tantangan karena nomor pertandingan bertambah,” ujar Erick Thohir.

Keputusan OCA menambah kelas 62 kg putra tersebut membuat cabang angkat besi di Asian Games 2018 akan mempertandingkan 15 kelas.

Sebelumnya, dengan mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020, cabang angkat besi hanya mempertandingkan 14 kelas yang terbagi masing-masing tujuh kelas di putra-putri.

Kini dengan penambahan terbaru, maka cabang angkat besi putra di Asian Games 2018  akan mempertandingkan delapan kelas. Yakni  56 kg 62 kg, 69 kg, 77 kg, 85kg, 94 kg, 105 kg, dan +105 kg.

Erick pun mengucapkan terima kasih kepada Federasi Angkat Besi Asia (AWF) dan juga Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) dan pemerintah Indonesia yang telah mengupayakan hal ini.

"Ini juga win-win solution yang melegakan kami sebagai tuan rumah karena kans medali emas di angkat besi tetap terbuka, dan juga bagi AWF yang tidak mengalami pengurangan kelas dari rencana mereka yang mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement