Rabu 28 Feb 2018 20:24 WIB

Panjat Tebing Bidik Dua Medali Emas Asian Games 2018

Pemanjat tebing Indonesia punya reputasi gemilang pada nomor speed.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Ekspresi kebahagiaan atlet panjat tebing Indonesia, Fitriyani, usai memenangkan nomor 'Speed Track' putri di Arena Panjat tebing, Jakabaring Sport Centre, Palembang, Sumsel, Senin (14/11).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ekspresi kebahagiaan atlet panjat tebing Indonesia, Fitriyani, usai memenangkan nomor 'Speed Track' putri di Arena Panjat tebing, Jakabaring Sport Centre, Palembang, Sumsel, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Panjat tebing Indonesia menargetkan dua medali emas di ajang Asian Games 2018. Dari enam nomor cabang panjat tebing, Indonesia mengandalkan nomor  kecepatan (speed) untuk meraih medali emas.

Pelatih Speed World Record FPTI Hendra Bashir saat ditemui di pelatnas panjang tebing mengatakan, sebetulnya para atletnya punya peluang merebut empat dari enam medali emas yang diperlombakan saat Asian Games nanti. Tetapi, kata dia, paling realistis ada di dua nomor perlombaan.

"Walaupun kami bisa dapatkan semua peluang itu, tapi saya pikir kami tidak perlu jemawa dulu," ujar Hendra, Rabu (28/2).

Menurut Hendra, dua target medali emas tersebut ada di nomor lomba dengan kecepatan. Sedangkan, dua lain yang berpeluang, yaitu di nomor relay. Dua nomor lomba panjat tebing yang sulit menjadi unggulan., yakni pada nomor combained.

Hendra mengakui posisi pemanjat Indonesia masih memerlukan kerja keras agar lebih bisa bersaing di kategori combainer. Nomor tersebut memang yang tersulit lantaran memadukan tiga disiplin utama panjat tebing, lead, boulder, dan speed.

Pemanjat tebing Indonesia, Hendra menerangkan, punya reputasi gemilang pada nomor speed. Namun kurang maksimal pada kategori boulder dan lead. Kondisi tersebut membuat nomor combained sulit karena harus menyamakan kualitas atlet dari masing-masing tiga disiplin. "Tetapi kami bisa punya zona medalilah di nomor combained ini," jelas dia.

Di masa pelatnas menuju Asian Games tahun ini, FPTI saat ini memiliki 20 atlet. Empat atlet combined dan 16 atlet speed. Para atlet ini sudah mengikuti program pelatihan nasional sejak April 2017 lalu. Sebab pada SEA Games 2017 panjat tebing tak dipertandingkan di Malaysia. Para atlet tersebut meneruskan program pelatihannya sebagai persiapan Asian Games 2018.

Menuju Asian Games nanti, pelatnas merencanakan program try out dan training camp luar negeri. Pada April nanti, dari 20 atlet yang ada sekarang, 16 dari speed akan terbang ke Moskow, Rusia, mengikuti try out selama dua hari. Usai gelaran tersebut masih di Rusia, para atlet tersebut akan melakukan training camp selama sepekan.

Memasuki Mei, seluruh atlet akan kembali mengikuti try out selama dua kali di dua kota di Cina. Yaitu pada 2 sampai 3 Mei di Chongking, dan 11 sampai 12 Mei di Tain An. Memasuki Juli, seluruh atlet panjat tebing harus sudah kembali ke Tanah Air dan berkumpul di Palembang yang menjadi lokasi arena panjat tebing Asian Games.

Ditemui saat latihan, satu atlet putra panjat tebing Aspar Jailolo mengaku optimistis mampu memberikan medali emas di Asian Games nanti. Aspas merupakan atlet senior dari Donggola yang saat ini menjadi andalan Indonesia untuk memberikan medali emas dari nomor speed dan relay putra. "Saya optimis bisa memberikan medali emas," ujar Aspar.

Sikap optimistis serupa juga datang dari pemanjat terbaik putri Aries Susanti Rahayu yang juga akan turun dalam nomor speed dan relay. Duo ini merupakan pasangan pemanjat dari Indonesia yang namanya sudah kaliber dunia dengan raihan prestasi di sejumlah gelaran-gelaran internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement