REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Widjatmoko membenarkan usulan libur sekolah pada Asian Games 2018. Menurutnya, anak sekolah menyumbang 30 persen kemacetan di Jakarta.
"Makanya kemarin kami sampaikan kenapa enggak pada saat gelaran Asian Games 2018 sekolah diliburkan. Karena memang perhitungan kami perjalanan 30 persen itu dari traffic anak sekolah baik dari orang tua yang mengantar atau anak sekolah itu sendiri," kata Sigit, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/2).
Sigit menilai, Pemerintah juga perlu menanamkan nilai nasionalisme pada anak-anak pada Asian Games 2018. Acara olah raga se-Asia tersebut perlu disaksikan oleh anak-anak untuk menumbuhkan semangat kebangsaan mereka.
"Jadi di satu sisi membantu meringankan situasi kemacetan yang ada, juga bisa menumbuhkan semangat heroik dan cinta Tanah Air," lanjut dia.
Meskipun demikian, kata dia, hal ini merupakan usulan. Untuk rekayasa lalu lintas lainnya, Sigit mengatakan sudah memiliki beberapa rencana dan akan dibuat mirip dengan ketika ada kegiatan besar di Jakarta.
"Kami mengusulkan, salah satunya anak sekolah. Rekayasa yang lain kan kita sudah sering melakukan misalnya pada tahun baru Idul Fitri dimana situasi traffic ada patron yang bisa kita gunakan," kata dia.
Inasgoc meminta Dishub perjalanan dari Wisma Atlet Kemayoran sampai Stadion Gelora Bung Karno pada saat gelaran Asia Games 2018 hanya selama 34 menit. Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah percobaan.
"Sebelum test event kita sudah uji coba dari Bandara Soekarno-Hatta ke Atlet Village kemudian dari Atlet Village ke GBK, jadi rekayasa lalin sudah kami simpulkan dan kami optimis di Asian Games 2018, 34 menit bisa tercapai," tambah Sigit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
