Jumat 29 Oct 2010 23:43 WIB

Hewan Penular Rabies Divaksinasi

Rep: c22/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan kera divaksinasi di lima wilayah DKI Jakarta. Sejak Januari hingga September 2010, tercatat ada 7.658 hewan yang terdiri dari anjing sebanyak 6.707 ekor; kucing, 881 ekor; dan kera, 70 ekor. Jumlah ini masih belum ditambah dengan vaksinasi yang dilakukan balai kesehatan hewan dan ikan (BKHI) sebanyak 48 ekor.

Total keseluruhan hewan yang telah divaksinasi adalah 7.706 ekor. Rinciannya, Suku Dinas (Sudin) Jakarta Pusat ada 814 hewan yang divaksinasi; Sudin Jakarta Timur, 1.948 ekor; Sudin Jakarta Barat, 480; Sudin Jakarta Utara, 868; Sudin Jakarta Selatan, 1.650. Selain itu, vaksinasi juga dilakukan oleh balai kesehatan hewan dan ikan dengan jumlah 48 ekor. Begitu pula dokter hewan yang memvaksinasi 1.898 ekor.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, Dzawil Hidayah program ini setiap tahun selalu ada dan wajib dilakukan di masing-masing wilayah Jakarta. Menuruntnya, kebanyakan hewan yang divaksinasi berada di wilayah pemukiman warga. “Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah wabah rabies di sekitar Jakarta,” katanya pada Jumat, (29/10).

Upaya mempertahankan Jakarta sebagai kota bebas rabies sesuai dengan Keputusan  Menteri Pertanian  No 566 KPTS/PD 640/10/2004, per 26 Oktober 2004 yang menyatakan Jakarta bebas rabies. Meskipun demikian, pemantauan terus dilakukan. Terutama terhadap hewan yang liar.  

Apalagi, pihaknya telah menemukan kasus baru di daerah Serang, Banten. Di sana, ada dua kasus rabies pada anjing. Dikhawatirkan, anjing tersebut bisa menularkan ke anjing lain sehingga bisa mewabah.

Ia menyarankan agar para pemilik hewan seperti anjing, kucing, ataupun kera memerhatikan perawatan mereka. “Jangan dibiarkan diliarkan, sebaiknya dikandangkan saja,” katanya. Hewan yang terkena rabies biasanya dalam kurun waktu 14 hari akan mati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement