Ahad 15 May 2016 07:00 WIB

Kisah Cinta Sukarno dan Hartini di Kota tanpa Rasa Risau (Bogor)

Presiden Sukarno dan Ibu Hartini
Foto: IST
Presiden Sukarno dan Ibu Hartini

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Berkat sayur lodeh, 'Singa Podium' Ir Sukarno dipertemukan dengan Hartini. Pertemuan Presiden pertama RI dengan Hartini itu terjadi di Salatiga pada 1952. Sayur lodeh yang menjadi makanan favorit Sukarno itu menjadi jamuan makan di rumah wali kota Salatiga. Dan rasa sayur yang lezat membuat Sukarno dipertemukan dengan pembuatnya, Hartini.

Hartini berkenalan dengan Sukarno yang rupanya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu pemimpin tertinggi revolusi tersebut dalam perjalanan menuju Yogyakarta untuk meresmikan Masjid Syuhada.

Di Salatiga, Sukarno pun menuliskan kalimat cinta di secarik kertas untuk Tien, panggilan mesra Sukarno untuk Hartini. "Tuhan telah mempertemukan kita Tien, dan aku mencintaimu. Ini adalah takdir."

Dalam buku Srihana-Srihani Biografi Hartini Soekarno, ia mengaku hatinya berdegup kencang kala mendaras surat cinta pertama Sukarno itu.

Mereka pun menjalin sering berkirim surat. Setelah meminta izin kepada Fatmawati, Sukarno pun menikahi Hartini yang saat itu berstatus janda dengan lima anak. Perempuan kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, 20 September 1924 itu menjadi istri keempat Putra Sang Fajar.

Sebelumnya Sukarno menikah dengan Utari, Inggit, dan Fatmawati. Tetapi pernikahan Sukarno dengan Utari dan Inggit, tak berlangsung lama. Inggit memilih berpisah dengan Sukarno saat suaminya meminta izin untuk menikahi Fatmawati.

Sukarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas, 7 Juli 1953. Pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor. Hartini ikut mendampingi acara kenegaraan Sukarno di Istana Bogor, antara lain menemui Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Akihito dan Michiko. Bogor pun menjadi salah satu kota yang mematri kisah cinta Sukarno dan Hartini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement