Rabu 27 Apr 2016 07:00 WIB

PKI dan Kontroversi Film Anak Perawan di Sarang Penyamun

Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun
Foto: IST
Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Judul film itu diambil dari buku Sutan Takdir Alisjahbana yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1941. Sampai sekarang, selama 75 tahun buku tersebut masih digemari. Entah sudah berapa belas kali cetak ulang oleh penerbit yang sama.

Anak Perawan di Sarang Penyamun sebetulnya cuma cerita roman biasa. Tapi, masalahnya jadi lain ketika ia difilmkan, apalagi diproduksi saat situasi politik tahun 1960-an memanas.

Film yang disutradarai Usmar Ismail (Perfini) ini kontan diboikot golongan kiri dan akhirnya oleh Badan Sensor Film (BSF) ditarik dari peredaran. Alasannya, Sutan Takdir Alisjahbana, yang pernah menjadi rektor Universitas Nasional (Unas), ketika itu melarikan diri ke Malaysia karena menentang Bung Karno.

Film itu sendiri dibintangi aktor ganteng Bambang Hermanto dan artis cantik Nurbani Yusuf. Rupanya, sejak dulu film tak dapat dipisahkan dari unsur politik dan juga ideologi. Seperti pada 1960-an, ketika kalangan "kiri" sangat kuat, dunia film pernah mereka pecah belah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement