Senin 12 Dec 2016 15:25 WIB

Ratiban dan Maulid Nabi di Arab Saudi

Kubah hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi menjadi tanda di bawahnya terdapat makam Rasulullah saw dan dua sahabat mulia, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Foto: Karta Raharja Ucu/Republika.co.id
Kubah hijau di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi menjadi tanda di bawahnya terdapat makam Rasulullah saw dan dua sahabat mulia, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Keberadaan masjid tua di Jakarta tentu saja tidak dapat dipisahkan dari peran para ulama dan pastinya dukungan umat Islam. Sekitar 200 tahun lalu, tepatnya pada masa pemerintahan Inggris (1808-1816), Sir Thomas Stanford Raffles memuji kegigihan dakwah ulama Betawi.

Pujian ini ia sampaikan dalam peringatan ulang tahun Bataviasch Genoot schap, lembaga kesenian beranggotakan warga Kristen. Prihatin terhadap keberhasilan dakwah ulama Betawi -yang kala itu masih tradisional- dia meminta lembaga itu belajar dari mereka.

Masih menurut pendiri Singapura, pada awal abad ke-19 Alquran sudah menjadi bacaan di kampung-kampung. Jika kala itu dikatakan sebagian besar bangsa Indonesia buta huruf Latin, tidak demikian dengan huruf Arab Jawi yang merupakan bacaan dalam bahasa Malayu.

"Jika sukses para mubaligh ini dibiarkan, mungkin dapat menimbulkan hal-hal yang berbahaya bagi kelangsungan penjajahan," kata Raffles. Seperti layaknya meneruskan Perang Salib, sekalipun Belanda tidak sekeras Spanyol, tapi tetap menunjukkan kebencian terhadap kiai dan mubaligh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement