Senin 24 Oct 2016 07:00 WIB

Sejak Kapan Warga India Masuk ke Indonesia?

 Pengurus masjid menuangkan bubur India ke dalam mangkuk untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang, Senin (30/6).   (Antara/R. Rekotomo)
Pengurus masjid menuangkan bubur India ke dalam mangkuk untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang, Senin (30/6). (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Nama Bombay, tempat industri film Bollywood, dikenal luas di Indonesia. Orang India di Pasar Baru dan Pintu Air, Jakarta Pusat, disebut orang Bombay. Untuk membuat martabak digunakan bawang bombay. Nama Bombay sendiri sekarang diganti jadi Mumbai.

Di kota ini, tiap tahun diproduksi ratusan film. India memang produsen film terbesar di dunia. Sejak 1950-an sampai awal 1960-an film India pernah merajai perbioskopan di Indonesia. Sekarang sinetron-sinetron yang diproduksi keturunan India merajai tayangan di televisi-televisi Indonesia.

Pada 1950-an dan 60-an aktor India terkenal adalah ilip Kumar (Yusuf Khan), Raj Kapoor, dan Dev Anand. Sedangkan artisnya adalah Nargis, Madhubala, Meena Kumari, Shakila, Nimmi, Shyama, dan Suraiya. Para artis itu beragama Islam. Kalau sekarang ada majalah Bollywood terbit di Jakarta, setengah abad lalu di Surabaya ada majalah bulanan Indian Film. Penerbitnya Haji Latif Sulaeman, seorang keturunan India. Dia juga importir film India dan Mesir (1935-1950-an).

Awal 1960-an, ketika film India dilarang beredar di Indonesia --akibat pertikaian poliitik-- Indian Film tidak terbit lagi. Padahal penggemarnya cukup banyak, termasuk Menteri Penerangan Achmadi. Seperti dituturkan Abdul Rachiem Latif (65), putera H Abdul Latif, untuk menyelamatkan majalah ini Achmadi telah meminta agar namanaya diganti saja. Tapi ditolak penerbitnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement