Jumat 16 Sep 2016 07:00 WIB

Mbak Mega Soekarnoputri Versus Mbak Tutut Soeharto

Megawati Soekarno Putri dan Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut)
Foto: IST
Megawati Soekarno Putri dan Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Ketika Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) dicalonkan sebagai kandidat Presiden periode 2004-2009, bukan saja menjadi pemberitaan di dalam negeri, tapi juga mendapat perhatian pers mancanegara. Di tengah banyaknya masyarakat yang tidak puas terhadap reformasi yang telah berlangsung enam tahun, munculnya putri sulung Pak Harto ini akan membangkitkan harapan orang yang merasa lebih nyaman saat masa orde baru dulu.

Mbak Tutut menjadi kandidat dari Partai Karya Peduli Bangsa yang dipimpin mantan KASAD Jenderal Purn Hartono. Hartono sendiri mengakui pencalonan Mbak Tutut didasari kuatnya keinginan orang untuk kembali ke zaman Soeharto.

Namun, sejauh ini, munculnya Mbak Tutut yang murah senyum, tenang, dan tampil berkerudung setelah naik haji, seperti diungkapan almarhum Taufik Kiemas tidak mengkhawatirkan kubu PDIP. Bahkan menantu Bung Karno ini waktu itu yakin, istrinya akan terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilu 2004.

Mbak Mega saat itu bukan saja harus bersaing dengan beberapa kandidat presiden lainnya, seperti Amien Rais dan Susilo Bambang Yudhono (SBY) yang juga merupakan calon kuat, tapi juga dengan dua saudara kandungnya. Yakni, kedua adiknya, Rachmawati dan Sukmawati. Masing-masing calon presiden dari Partai Pelopor dan PNI Marhaenis. Namun akhirnya, Mbak Mega harus mengakui kemenangan SBY yang menjadi presiden bahkan hingga dua periode.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement