Kamis 17 Apr 2014 11:43 WIB

IAIN Raden Fatah Jadi Universitas Islam Negeri Tunggu Keppres

Rep: maspril aries/ Red: Muhammad Hafil
Alex Noerdin
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Realisasi perubahan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah menjadi Universitas Islam Negeri  (UIN) Raden Fatah kini masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia.

Hal itu terungkap dari penjelasan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, Selasa (17/4). Menurut gubernur, rencana perubahan IAIN Raden Fatah Palembang menjadi Universitas Islam Negeri masih menanti terbitnya keputusan presiden. “Kendala lainnya, untuk pembangunan kampus baru Universitas Islam Negeri Raden Fatah di kawasan Jakabaring masih belum tuntasnya pembebasan lahan,” katanya.

“Saat ini untuk lokasi kampus universitas Islam negeri sudah dilakukan penimbunan tanah di atas lahan yang telah dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Alex Noerdin.

Sementara itu untuk pendanaan kampus baru UIN Raden Fatah tersebut, menurut Gubernur Sumsel, diperoleh dari bantuan Asian Development Bank (ADB) dan pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp 60 M. “Laporannya dari ADB bantuan yang kucurkan sekitar US $35 juta atau sekitar Rp420 miliar.”

Menurut Rektor IAIN Raden Fatah  Aflatun Muchtar, masalah pembebasan lahan masih menjadi kendala karena proses pembebasan lahan belum selesai. “Saat ini pembebasan lahan seluas 15 hektar sudah beres tinggal lahan tambahan 20 hektar yang belum dibebaskan oleh pemerintah provinsi,” katanya.

Mengenai keputusan presiden, Aflatun Muchtar optimis akan segera terbit. Karena saat berkampanye di Palembang, dalam kaapasitas sebagai Ketua Umum partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan tujuh  kabar baik bagi Sumatera Selatan, salah satunya perubahan IAIN Raden Fatah menjadi UIN Raden Fatah.

“Selain itu, saat ini sudah ada persetujuan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi sebagai rekomendasi yang tengah diproses di Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi baru kemudian kepada Presiden untuk diterbitkan Keppres UIN,” ujar Aflatun Muchtar.

Untuk pembangunan kampus baru di kawasan Jakabaring, Rektor Aflatun Muchtar mengharapkan pada 2015 pembangunan fisik kampus baru yang didanai Islamic Development Bank atau IDB sudah bisa dimulai.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo menjelaskan, untuk lahan kampus UIN Raden Fatah di kawasan Jakabaring, Pemerintah Provinsi Sumsel telah menghibahkan lahan seluas 35 hektare. Menurutnya, lokasi kampus UIN akan berdekatan dengan Masjid Raya Sriwijaya dan Islamic Centre. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan merencanakan kawasan itu  menjadi  pusat pengembangan peradaban Islam,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement