Rabu 22 Jun 2016 18:05 WIB
Hari Jadi Jakarta

Polemik Hari Kelahiran Jakarta

Museum Fatahillah

Kedatangan Portugis, yang kemudian disusul Belanda, menurut Algadri, merupakan kelangsungan perang melawan Islam di Spanyol dan Timur Tengah. Hal ini disebabkan adanya rute perdagangan yang sejak berabad-abad menghubungkan Kepulauan Indonesia dengan negeri-negeri di sekitar Laut Merah dan Teluk Parsi.

Rute perdagangan itu tidak saja ke Kepulauan Indonesia tetapi terus melanjut ke negeri Cina. Rute perdagangan tersebut memberi banyak keuntungan bagi para pedagang Islam, termasuk di dalamnya pedagang Arab, dan mengakibatkan kemakmuran di negeri sekitar Teluk Parsi dan Laut Merah.

D’ Albuquerque, gubernur Portugis di Malaka, pernah berpidato di depan pasukannya di Malaka, bahwa dengan memandulkan orang-orang Moor (Islam dan Arab) dari perdagangan rempah-rempah, orang Portugis berharap menyerap kekuatan Islam.

Hasilnya, pihak Portugis kecewa berat. Setelah mengadakan perjanjian dengan Kerajaan Pajajaran, Francius da Silva, panglima armada Portugis saat akan mendarat di Teluk Jakarta menduga akan disambut dengan meriah oleh pejabat-pejabat Pajajaran yang bertugas di Sunda Kalapa.

Ternyata mereka disambut dengan senjata oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Fatahillah. Armada Portugis berhasil dipukul mundur hingga melarikan diri kembali ke Malaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement