Rabu 22 Jun 2016 18:05 WIB
Hari Jadi Jakarta

Polemik Hari Kelahiran Jakarta

Museum Fatahillah
Museum Fatahillah

Yang pertama kali menetapkan 1527 sebagai tahun kelahiran Jayakarta adalah almarhum Prof Dr PA Hussein Djajaningrat dalam disertasinya berjudul Critische Beschouwaring van den Sejarah Banten yang dipertahankan di Universitas Leiden, Belanda. Namun yang menentukan 22 Juni 1527 sebagai hari lahir Jayakarta adalah Prof Dr Sukanto.

Dalam disertasinya Prof Husein Djajaningrat menyatakan Jayakarta diartikan Volbrachtezege (kemenangan yang selesai) setelah bandar ini direbut dari Kerajaan Pajajaran dan sekaligus mengusir Portugis. Pajajaran merupakan kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa pada waktu itu. Sedangkan Fatahillah adalah ipar Sultan Demak, Tranggono, yang dipercaya memimpin gerakan tentara ekspedisi ke Jawa Barat.

Kalau disimpulkan, kelahiran Jayakarta merupakan pembenturan tiga kekuatan waktu itu. Yakni Kesultanan Demak, Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Portugis yang sudah punya pancangan kaki di Malaka sejak 1511, yaitu sejak negara di Eropa selatan ini merebut kota itu dari tangan orang Melayu.

Menurut Mr Hamid Algadri, saat Pajajaran yang Hindu mengadakan perjanjian persahabatan dan perdagangan dengan Portugis, masih dalam suasana Perang Salib. Kedatangan Portugis dalam kaitan Perang Salib untuk memotong perdagangan orang Arab yang telah datang ke Nusantara sejak pra Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement