REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tidak mengenal pevoli asal Bandung yang satu ini. Memiliki paras cantik, postur tinggi semampai, dan piawai bermain voli, Yollla Yuliana memiliki atribut lengkap untuk menyandang status primadona voli di Indonesia.

Kali ini, Yolla Yuliana akan bermain pada ajang SEA Games 2017 yang dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18-30 Agustus. Prestasi terbaiknya adalah meraih medali perunggu pada SEA Games 2015 dan 2013.

Ia saat ini tengah bersiap menjalani turnamen SEA Games di Kuala Lumpur. Yolla, yang belum pernah dikalungi medali emas SEA Games, menegaskan voli putri bakal tampil habis-habisan untuk bisa mengantongi emas. "Kami tentu ingin memberikan yang terbaik bagi Indonesia," terang Yolla saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/8).

Sementara itu, Yolla menilai tim lawan yang patut diperhitungkan pada hajatan kali ini adalah Thailand dan Myanmar. "Tak mengesampingkan tuan rumah Malaysia, tapi lawan kami di partai pertama adalah Thailand. Namun, kami optimis bisa mengalahkan mereka dan mampu melangkah ke tahap selanjutnya," sambung pemain yang berposisi sebagai quicker ini.

Dalam usia yang terbilang masih muda 23 tahun, karier Yolla memang masih mengalami pasang-surut. Contohnya pada kompetisi Proliga musim 2016, karier wanita bertinggi badan 180 cm mengalami kemajuan pesat. Selalu tampil sebagai stater dan dipercaya oleh pelatih Tien Mei, Yolla membutikan dengan membawa klub 'Jakarta Elektrik PLN' juara kembali dua kali berturut.

Terlahir sebagai anak tunggal, Yolla sangatlah beruntung dianugerahi bakat sebagai pemain bola voli handal. Gadis yang suka mendengarkan musik ini mewarisi bakat voli dari sang mama, Mira Mutiara, yang juga mantan pemain bola voli handal.

Sang mama lah yang mengenalkan Yolla pada dunia voli sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Melihat buah hatinya memiliki bakat, sang mama akhirnya memasukan Yolla ke klub bola voli ALKO Bandung pada 2006.

Yolla memang sudah memikat hati para pecinta olahraga voli di Tanah Air sejak berkecimpung di kompetisi Proliga sejak 2009 lalu. Setiap aksi-aksi dara asal Bandung ini kerap menyihit para penonton.

Walaupun dianggap sebagai primadona voli tanah air, pevoli yang mengidolakan pesepak bola Ricardo Kaka itu tidak menjadikannya sebagai beban dan mengambil sisi positifnya. Asalkan tidak mengganggu permainan dan bisa berkontribusi positif untuk dunia voli itu sendiri. Yolla berharap voli di Indonesia bisa semakin tenar dan maju.

Ikuti Whatsapp Channel Republika