Kamis 12 Oct 2017 01:34 WIB

Angkat Besi Diragukan Berjaya di Asian Games 2018

Atlet angkat besi Indonesia Deni bertanding pada kelas 69 kg angkat besi putra SEA Games 2017 Kuala Lumpur di MITEC, Malaysia, Selasa (29/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Atlet angkat besi Indonesia Deni bertanding pada kelas 69 kg angkat besi putra SEA Games 2017 Kuala Lumpur di MITEC, Malaysia, Selasa (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Pelatih angkat besi asal Kalimantan Timur Lukman menyatakan pesimistis dan meragukan kemampuan para lifter Indonesia bisa berjaya pada ajang Asian Games 2018, seiring hasil kurang memuaskan pada SEA Games 2017 di Malaysia.

"Perlu diingat bahwa Asian Games persaingannya sangat ketat, karena negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan pecahan negara Rusia ikut bersaing, otomatis lifter kita harus punya kemampuan yang lebih baik dari penampilan SEA Games 2017 kemarin," kata Lukman saat ditemui di Samarinda, Rabu (11/10).

Penilaian Lukman dilatarbelakangi hasil SEA Games 2017. Sejumlah lifter andalan Indonesia yang sempat berjaya di ajang Olimpiade Rio de Janeiro justru gagal mewujudkan target medali emas, seperti peraih perak Olimpiade Eko Yuli Irawan.

Lukman yang juga mantan pelatih nasional di empat kali Olimpiade itu belum melihat kemajuan persiapan dari sejumlah lifter yang disiapkan untuk bersaing di tingkat Asia. Padahal, lanjut Lukman, persaingan di Asian Games sangat ketat karena banyak sejumlah lifter berpredikat sebagai juara dunia ikut bersaing.

"Saya bicara seperti ini bukan karena terdepak dari pelatnas, tapi ini fakta yang harusnya bisa diperbaiki, karena saya juga ingin angkat besi Indonesia terus berjaya di level yang lebih tinggi," kata pelatih yang pernah menangani Lisa Rumbewas, Eko Yuli Irawan dan Triyatno itu.

Menurut lukman, poin penting yang seharusnya diubah oleh tim pelatnas angkat besi adalah penerapan program latihan tidak bisa dilakukan secara kolektif, namun harus secara personal kepada masing- masing atlet.

Ia menambahkan bahwa tidak semua atlet mempunyai kebutuhan program latihan yang sama dalam rangka pencapaian angkatan terbaik mereka. "Justru yang mengherankan saya kenapa atlet yang sudah jadi seperti Eko Yuli, bisa jatuh angkatannya. Bahkan dia sampai kalah bersaing di SEA Games, dengan jam terbang dan pengalamannya di level dunia," katanya.

Lukman memberikan kritik kepada pelatnas angkat besia proyeksi Asian Games dengan maksud segera ada pembenahan, mumpung waktu untuk persiapan bagi atlet masih tersedia cukup panjang. "Harapan saya angkat besi bisa semakin maju dan berjaya, dan semoga di Asian Games harapan medali emas bisa direalisasikan," ucapnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement