Kamis 03 Nov 2011 23:43 WIB

Nah Lho... Pemandu di Sumsel Pertanyakan Honor SEAG

Pemandu SEA Games 2011. (ilustrasi)
Foto: www.seag2011.com
Pemandu SEA Games 2011. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Komunitas perwira penghubung atau Liaison Officer (LO) SEA Games XXVI di Sumatera Selatan, mempertanyakan honor yang bakal diterima selama bertugas pada ajang olahraga dua tahunan itu, 11-22 November mendatang.

Menurut Ketua Komunitas LO SEA Games di Sumsel, Hadian, dalam jumpa pers di Palembang, Kamis (3/11), hingga kini tidak ada kejelasan mengenai honor yang bakal didapatkan dari Indonesia SEA Games Organizing Committee (InaSOC) Sumsel.

"Informasi yang kami dengar cukup beragam soal honor itu, ada sebesar Rp 125 ribu per hari, dan ada pula Rp 150 ribu per hari. Hingga kini tidak ada informasi yang jelas," ujar dia.

Selain itu, rekan-rekannya juga mempertanyakan perbedaan jumlah honor LO di Jakarta dan Palembang yang cukup signifikan. "Di Jakarta LO-nya menerima Rp450 ribu per hari, sedangkan di Palembang kemungkinan besar hanya Rp 150 ribu per hari. Kami membutuhkan penjelasan, bukannya meminta disamakan dengan Jakarta," ujar dia pula.

Ketua SDM SEA Games InaSOC Sumsel, Rozalie Djailani, mengatakan hingga kini belum diputuskan berapa besar honor yang akan diterima oleh LO selama bertugas. Meskipun demikian, kisaran honor yang akan diberikan telah didapatkan.

"Batasan maksimal dan minimalnya sudah ada, tapi belum didapatkan angkanya secara pasti. Saya tidak bisa menyatakannya secara sembarangan, karena ada ribuan orang yang bakal terlibat sebagai panitia lapangan," ujar dia lagi.

Manager operasional lapangan LO Jakarta, Diah Ayuning Tyas, mengatakan sebanyak 665 LO di Jakarta akan menerima honor sebesar Rp 450 ribu per hari. Sedangkan, sebanyak 2.193 relawan akan dibayar Rp 250 ribu setiap harinya.

"Panitia tidak memberi fasilitas konsumsi selama SEA Games, jadi honor tersebut sudah termasuk biaya makan LO dan relawan selama bertugas," kata Diah yang dihubungi melalui telepon itu pula.

Diah menjelaskan, sejak Februari 2011 pihaknya sudah melakukan perekrutan dan penyeleksian LO dan relawan. "Sebelum bertugas di lapangan, LO dan relawan diberikan pelatihan, meliputi komunikasi, penguasaan potensi pariwisata dan kebudayaan, etika pergaulan dan yel-yel olahraga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement