Rabu 04 Oct 2017 04:57 WIB

Ini Alasan Bonus SEA Games Terlambat Cair

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kedua kanan) dan Menpora Imam Nahrawi (keempat kanan) bersiap berfoto bersama para atlet dan pelatih yang berlaga dalam ajang ASEAN Paragames 2017 di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kedua kanan) dan Menpora Imam Nahrawi (keempat kanan) bersiap berfoto bersama para atlet dan pelatih yang berlaga dalam ajang ASEAN Paragames 2017 di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menyatakan keterlambatan pemberian bonus bagi peraih medali SEA Games karena penyerahannya akan dilakukan bersamaan dengan pemberian bonus atlet Paragames 2017. Penyerahan pada waktu bersamaan ini memunculkan ada persoalan administrasi. 

"Ada sekitar 40 persen nomor rekening atlet Indonesia yang bermain di Paragames 2017 sudah mati. Mungkin karena tidak ada transaksi dan saldo sudah habis, sehingga bank menutup rekening mereka,” kata Deputi Dua Bidang Pembudayaan Kemenpora Raden Isnanta saat dihubungi Republika, Selasa (3/10).

Pemerintah bergerak cepat dengan mengirim tim ke Solo, lokasi pemusatan latihan National Paralympic Committe (NPC) untuk mengurus masalah ini. “Sekarang sudah selesai semua sehingga kami harapkan Desember bonus bisa cair bersamaan. Nanti akan kami buatkan acara seremoni penyerahan bonus tersebut, di Solo atau di Jakarta, kita lihat saja nanti,” kata dia. 

Isnanta mengatakan awal 2017, pemerintah memang sempat merencanakan pemberian bonus SEA Games 2017 dilakukan saat perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Magelang Jawa Tengah pada 9 September 2017. Namun ternyata saat itu kegiatan Paragames 2017 masih berlangsung di Kuala Lumpur sehingga pemerintah fokus ke sana. 

Isnanta yang juga Ketua Dewan Satlak Prima mengatakan hal ini berimbas baik yakni kontingen Indonesia pada ASEAN Para Games 2017 menjadi juara umum. "Dengan semua komponen dan energi yang kita miliki fokus ke Paragames 2017, mampu membuahkan hasil maksimal dengan merebut gelar juara umum Paragames 2017,” kata dia. 

Untuk jumlah bonus peraih medali emas SEA Games adalah Rp 200 juta, perak Rp 100 juta dan perunggu Rp 50 juta. Bonus sama dengan SEA Games sebelumnya. “Tidak mungkin meningkat, malah jumlah tersebut bisa saja lebih kecil karena kami mulai berorientasi pada prestasi Asia dan Dunia bukan sekadar SEA Games,” kata dia. 

Jika atlet tidak puas dengan jumlah bonus SEA Games maka seharusnya dia mencetak prestasi lebih tinggi. “Misalnya juara Asian Games atau bahkan Olimpiade. Kita kini mulai mendorong atlet untuk berprestasi dunia. Thailand saja sudah lama berorientasi dunia, masak kita pikirannya masih tingkat Asia Tenggara,” kata dia. 

Isnanta mengatakan pemerintah juga akan memberlakukan pembedaan uang saku atlet. Pembedaan berdasarkan kategori atlet utama yang berpotensi dan atlet pratama. “Jadi bagi yang mau masukan bulanan lebih besar harus masuk atlet utama. Ini untuk memacu atlet dalam berprestasi. Saat ini, atlet pelatnas mendapat gaji sekitar Rp 8 juta sebulan dan saya rasa itu sudah mencukupi,” kata Isnanta. 

Atlet renang yang juga peraih emas SEA Games 2017, Indra Gunawan, mengatakan keterlambatan penyerahan bonus SEA Games ini berpotensi menggangu persiapan Asian Games 2018. Keterlambatan bonus itu membuat atlet harus semakin memusingkan hal teknis mengingat selama ini gaji kerap tertunda dan pemusatan latihan belum jelas.

Indra juga berharap untuk bonus bagi atlet yang berprestasi ada peningkatan. Peraih medali emas SEA Games 2017 mendapatkan bonus Rp 200 juta, atau sama dengan SEA Games tahun 2011. “Masa tidak ada kenaikan sama sekali?” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement