REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Rahmad Darmawan memberi masukan pada Garuda Muda jelang laga melawan tuan rumah Malaysia pada semifinal SEA Games 2017. Duel Indonesia U-22 versus Malaysia U-22 berlangsung di Stadion Sah Alam, Sabtu (26/8) malam WIB.
"Strateginya menunggu di blok tengah, kemudian pressing dan counter attack. Jangan lamban dan harus cepat," kata sosok yang juga pernah membesut tim Garuda U-23 tersebut, lewat keterangan tertulis, Sabtu (26/8).
Pria yang akrab disapa Coach RDi ini menerangkan pada SEA Games 2013 di Myanmar, ia menerapkan strategi tersebut saat memimpin timnas U-23 menghadapi lawan yang sama. Hasilnya kedua kubu bemain imbang 1-1 dan pasukan merah putih melenggang usai memenangi drama adu penalti (5-4).
Dia menekankan, saat melakukan serangan balik harus dilakukan secepat mungkin. Sebab, dia menambahkan kubu tuan rumah memiliki transisi baik dalam bertahan dan menyerang.
"Jika lamban menyerang maka blok pertahanan Malaysia akan tertutup rapat, karena pemainnya cepat turun," kata tokoh yang kini melatih klub Liga Super Malaysia, T-Team.
Ia berpendapat konsep permainan Harimau Malaya tidak akan berubah dengan apa yang terjadi pada SEA Games empat tahun silam. Rahmad turut mengomentari absennya kapten sekaligus bek tengah Hansamu Yama Pranata akibat akumuluasi kartu kuning.
"Pengaruhnya tidak banyak, hanya kesulitan menghadapi bola-bola atas dari cross winger atau full back Malaysia. Tetapi, kehadiran Evan Dimas, jelasnya, akan sangat membantu keseimbangan tim dalam mengatur transisi. Begitu juga dengan tampilnya Rezaldi Hehanusa akan bisa menutup belakang kiri Timnas U 22 Indonesia," kata dia.
Selain Hansamu, Garuda Muda juga tidak diperkuat Marinus Wnewar karena alasan serupa. Sejak SEA Games 1977 kedua tim telah bertemu sebanyak 15 kali. Hasilnya sama-sama meraih tujuh kemenangan, dan sekali imbang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
