Sabtu 26 Aug 2017 15:39 WIB

Setelah 20 Tahun, Voli Putri Kembali ke Final SEA Games

Ekspresi pevoli putri Indonesia Megawati Hangesti (kiri) dan Marshella Berlian seusai meraih poin ketika bertanding melawan Vietnam pada semi final bola voli putri SEA Games XXIX Kuala Lumpur di MITEC, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/8).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ekspresi pevoli putri Indonesia Megawati Hangesti (kiri) dan Marshella Berlian seusai meraih poin ketika bertanding melawan Vietnam pada semi final bola voli putri SEA Games XXIX Kuala Lumpur di MITEC, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Timnas bola voli membuat kejutan dengan lolos ke final SEA Games 2017 yang ditunggu sejak 20 tahun setelah menang dramatis atas Vietnam di MITEC Hall 11, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/8). Untuk meraih satu tiket menuju puncak ini, Wilda dan kawan-kawan membutuhkan lima set.

Pada pertandingan yang dihadiri banyak pendukung dari kedua belah pihak ini, timnas voli putri Indonesia menang 3-2 (18-25, 25-21, 29-27,15-25, 15-13). "Akhirnya target perak terpenuhi. Kami harus menunggu 20 tahun untuk bisa tanding di final. Terakhir kita masuk final pada SEA Games 1997. Jelas kami sangat bersyukur dengan hasil ini," kata pelatih timnas, Risco Herlambang usai pertandingan.

Saat smes Megawati dinyatakan masuk oleh wasit, tangis semua pemain pecah karena membuat kedudukan di set penentuan menjadi 15-13. Tangis yang terjadi bukan tanpa alasan karena apa yang diraih oleh Yolana dan kawan-kawan sesuai target yang dicanangkan.

Sebenarnya, timnas terlihat grogi pada set pertama dan bahkan tertinggal cukup jauh. Permainan yang diperagakan tidak berjalan dengan baik dan memaksa pelatih menarik Mutiara dan digantikan oleh Yolana. Kondisi kurang maksimal tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh lawan. Akhirnya Indonesia harus tertinggal dengan skor 18-25.

Memasuki set kedua timnas mulai menemukan permainannya. Meski perolehan poin ketat, rasa percaya diri pemain mulai nampak sehingga terus mampu mengendalikan permainan. Set kedua pun mampu diambil oleh anak Asih Riscco Herlambang itu dengan skor 25-21.

Ketenangan pemain kembali terjadi di set ketiga. Namun, pertandingan jauh lebih ketat. Penontonpun dibuat terperangah oleh pemain. Skor ketatpun terus berlanjut dan Indonesia lebih beruntung karena mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 29-27.

Keunggulan 2-1 ternyata membuat Indonesia lengah. Bahkan sempat tertinggal tujuh poin. Kepanikan terlihat jelas pada pemain Indonesia. Masuknya kembali Mutiara menggantikan Yolana sedikit membawa angin segar. Namun, Indonesia tetap tertinggal dengan skor 15-25.

Pada set penentuan, Indonesia bermain cukup tenang. Provokasi penonton lawan ternyata tidak membuat Yolla Yuliana dan kawan-kawan terpengaruh. Hasilnya set penentuan ini mampu diselesaikan dengan baik dengan pencapaian 15-13.

"Kami sempat terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan. Tapi semuanya telah berakhir dengan kemenangan. Saya sangat bersyukur karena usaha yang kami lakukan membuahkan hasil. Saya seneng banget," kata kapten timnas Wilda usai pertandingan.

Pada pertandingan final di tempat yang sama, Ahad (27/8), timnas Indonesia bakal menghadapi Thailand yang pada pertandingan lainnya menang 3-0 atas Filipina. Jajaran pelatih meminta Aprilia Manganang dan kawan-kawan bermain tanpa beban mengingat lawan levelnya lebih tinggi. "Bermainlah dengan bebas. Jangan takut dulu dengan Thailand," kata Risco Herlambang kepada Wilda dan kawan-kawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement