Kamis 24 Aug 2017 07:04 WIB

[analisis] Menaksir Peluang Indonesia ke Semifinal SEA Games

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pesepak bola Timnas U-22 Septian David Maulana (kedua kanan) bersama rekan-rekan satu tim melakukan selebrasi seusai membobol gawang Timnas Filipina U-22 pada babak penyisihan Grup B SEA Games XXIX di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis (17/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pesepak bola Timnas U-22 Septian David Maulana (kedua kanan) bersama rekan-rekan satu tim melakukan selebrasi seusai membobol gawang Timnas Filipina U-22 pada babak penyisihan Grup B SEA Games XXIX di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-22 punya asa bisa melaju ke semifinal SEA Games 2017. Syaratnya, skuat Garuda harus mampu menumbangkan kesebelasan Kamboja. Kedua kesebelasan harus melakoni pertandingan pamungkas babak penyisihan Grup B di stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada Kamis (24/8) sore nanti.

Melawan Kamboja, jadi taruhan terbesar Indonesia. Jika kalah, atau seri, skuat pelatih Luis Milla Aspas, dipastikan 'tamat'. Jika menang, penentuan lolos grup, pun masih harus mengais hasil laga antara Thailand dan Vietnam yang digelar pada jam dan hari yang sama.

Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga papan klasemen, dengan nilai delapan. Vietnam dan Thailand, menempati peringkat satu dan dua dengan nilai yang sama, 10 angka. Selisih dua angka, di tabel rangkaian hasil tanding yang memaksa tim Garuda harus menang dari the Angkor Warriors.

Menengok eskalasi tiga besar di papan klasemen tersebut, sedikitnya ada empat skenario kemenangan dari melawan Kamboja yang bisa membawa Merah Putih ke semifinal. Jika hanya ingin meraih posisi runner-up, Indonesia harus menang dari Kamboja, dengan minimal tiga gol tanpa balas.

Kemenangan tersebut, jika laga antara Vietnam dan Thailand, berakhir imbang tanpa gol. Kamboja boleh saja membobol gawang Merah Putih satu kali. Tetapi tetap, mengharuskan Hansamu Yama dan kawan-kawan membobol gawang the Royal Khmer sebanyak tiga kali. Pun itu, kalau antara Gajah Perang dan the Young Yellow Star juga berakhir imbang 0-0.

Dua skenario tersebut, jika terjadi, membuat Indonesia mampu kembali ke peringkat kedua, dengan nilai 11 angka di klasemen akhir Grup B. Nilai serupa, juga akan dimiliki oleh Vietnam dan Thailand. Namun, Indonesia unggul dalam produktivitas membikin gol dari Thailand tapi tak bisa melewati Vietnam.

Beban Indonesia ringan dengan cuma menang 2-0 ataupun 1-0 dari Kamboja, andaikan Thailand dan Vietnam saling mengalahkan. Skenario ini, jika terjadi, juga akan membuat Indonesia ke peringkat kedua, dan membiarkan gelar juara grup, menjadi milik antara skuat pelatih Nguyen Huu-trang atau Worrawoot Srimaka.

Jika memasang ambisi lolos semifinal sebagai jawara grup, Indonesia wajib menang minimal delapan gol tanpa balas dari Kamboja. Itu pun andaikan Thailand dan Vietnam 'main mata' dengan skor imbang tanpa gol. Akan tetapi apapun rencananya, dari Kamboja nanti, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi, mengharuskan Indonesia menang di laga terakhir itu.

“Saya selalu menyampaikan. Doakan timnas kita agar selalu bisa memenangkan semua pertandingan,” kata Edy, Rabu (23/8). Menurut Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu, tanpa doa dari 260 juta rakyat Indonesia kerja keras timnas Merah Putih tak akan sempurna.

Kemampuan Indonesia membungkam Kamboja sebetulnya ada. Menengok empat kali hasil laga di Grup B, tim pelatih Leonardo Vitorino tak pernah menang. Timnya kerap menjadi lumbung gol bagi tim-tim di Grup B. Kamboja kini sebagai penghuni dasar klasemen dengan nilai nol, dan defisit sembilan gol.

Riwayat temu tanding antara Indonesia dan Kamboja, pun menempatkan Garuda sebagai tim dominan atas kesebelasan Angkor Warriors. Tiga laga dalam enam tahun terakhir, Kamboja kerap jadi lumbung gol para pemain Indonesia. Di SEA Games 2011, saat main di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Indonesia pesta gol 6-0 ke gawang Kamboja. Ketika itu kedua timnas bertemu di penyisihan Grup A.

Pada SEA Games 2013 di Myanmar, Kamboja juga kandas 0-1 dari Indonesia. Pesta gol Indonesia atas Kamboja, kembali terjadi di penyisihan Grup A SEA Games 2015 Singapura. Laga di stadion Kallang ketika itu, berakhir dengan 6-1. Gelandang Evan Dimas Darmono, salah satu penyumbang gol dalam laga tersebut.

Tetapi, reputasi tak pernah menang Kamboja, menyimpan ancaman sendiri. Hansamu, sebagai kapten kesebelasan Garuda, mengingatkan kepada rekannya sesama pemain. “Laga terakhir (melawan Kamboja) kita harus menang besar. Tapi kita jangan meremehkan mereka. Mereka juga pasti butuh kemenangan,” kata dia, dalam rilis resmi timnas Indonesia usai laga 0-0 melawan Vietnam, Selasa (22/8).

Menengok kesiapan Garuda, Asisten Pelatih Bima Sakti Tukiman mengatakan, para pemain sudah disiapkan. Kata dia, tetap ada rotasi pemain yang akan dilakukan. Satu pemain yang pasti absen, bek kiri Rezaldi Hehanusa. Pemain bertahan Persija Jakarta itu, dilarang main lantaran akumulasi kartu kuning.

Tetapi pelatih Milla, kata Bima, tak khawatir dengan absennya Rezaldi. Kata dia ada Ricky Fajrin besar peluang kembali turun lapangan setelah absen saat melawan Vietnam. Selama penyisihan Grup B, Milla memang mempercayakan bek milik Bali United tersebut sebagai benteng kiri dalam barisan pertahanan Garuda bersama Rezaldi.

“Mudah-mudahan dia (Ricky) bisa main,” terang Bima dari Selangor, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/8). Ricky, kemungkinan akan diduetkan dengan bek Bhayangkara FC, Putu Gede Juni Antara yang main dua kali saat menang 3-0 dari timnas Filipina, pada Kamis (17/8) dan imbang dari Vietnam. Dua pemain lain di barisan pertahanan boleh jadi tetap mempertahankan Hansamu dan Gavin Kwan Adsit.

Di lini tengah dan serang yang menjadi tumpuan penting jika Indonesia ingin pesta gol ke gawang Kamboja. Evan Dimas, yang sudah melewati sanksi akumulasi kartu kuning, kemungkinan akan hadir di daftar 11 pemain utama. Selama ini, Milla kerap menerapkan dua formasi bermain, 4-2-3-1 dalam line up, dan menjadi 4-3-3 saat pertandingan berlangsung.

Formasi 4-2-3-1 akan menempatkan Evan Dimas sebagai gelandang tengah kiri bersama Septian David Maulana, dan Osvaldo Haay sebagai gelandang bertahan kiri. Sementara di tengah kanan ada Saddil Ramdhani dan Febri Haryadi, yang dibantu oleh gelandang bertahan Muhammad Hargianto.

Pilihan di lini striker tetap menyisakan dua nama, antara Ezra Walian atau Marinus Margiyanto Wanemar. “Satria Tama (penjaga gawang) sudah tidak ada masalah latihan hari ini. Tadi dia latihan terpisah. Kita akan menunggu sampai besok apa saran doktrer apakah dia bisa bermain,” sambung Bima.

Bima mengingatkan para pemainnya, tak perlu memikirkan hal lain selain pertandingan. Kata dia, pelatih Milla meminta kemenangan, yang menjadi keharusan diraih para penggawa Merah Putih dari laga tersebut. “Yang penting pemain bagaimana mencetak gol pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Setelah itu baru pikirkan yang lain,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement