Senin 21 Aug 2017 00:47 WIB

Pelatih Polo Air Ingin Akhiri Dominasi Singapura pada 2019

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Ratna Puspita
Atlet Polo Air Putra Indonesia Yusuf Budiman (kanan) berebut bola dengan atlet polo air Filipina Mattew Royce pada pertandingan Polo Air putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di National Aquatic Centre, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet Polo Air Putra Indonesia Yusuf Budiman (kanan) berebut bola dengan atlet polo air Filipina Mattew Royce pada pertandingan Polo Air putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur di National Aquatic Centre, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pelatih tim nasional polo air putra Indonesia Milos Sakovic berjanji anak-anak asuhannya akan mengakhiri dominasi Singapura pada SEA Games 2019 di Filipina. "SEA Games berikutnya kita targetkan emas. Dan, kami harus berlatih lebih keras,” kata dia, Ahad (20/8).

Sakovic menilai bahwa anak asuhnya pantas mendapatkan medali emas setelah tampil cukup apik di semua pertandingan. "Menurut saya kami pantas meraih emas. Tapi, kami harus menunjukan hal yang lebih baik lagi saat turnamen berikutnya. Dan saya berharap anak-anak akan terus berlatih lebih giat," kata dia. 

Meskipun gagal mendapat medali emas, namun usaha Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk memboyong Sakovic dari Serbia tidak sia-sia. Selama enam bulan melatih, Sakovic mampu membawa Tim nasional polo air putra Indonesia bersaing dengan Singapura untuk merebut emas pada SEA Games 2017. 

Timnas polo air putra memang meraih hasil yang sama dengan pencapaian pada SEA Games 2015 di Singapura. Namun, tim nasional polo air berhasil bermain imbang lawan Singapura di Kuala Lumpur beberapa hari lalu. Ini untuk pertama kalinya Indonesia berhasil menahan imbang Singapura.

Hasil itu membuat penentuan juara harus menunggu pertandingan terakhir. Pada laga terakhir di National Aquatic Center, Bukit Jalil, Ahad (20/8), Indonesia menang telak atas Filipina 12-5 sedangkan Singapura juga menang telak atas tuan rumah Malaysia 17-4. 

Kendati sama-sama mengumpulkan sepuluh angka di klasemen akhir, Singapura unggul selisih gol. "Tak ada satu orang pun yang suka kehilangan medali di menit-menit akhir pertandingan. Tapi, saya tidak bisa mengatakan hal yang buruk kepada tim saya. Mereka sudah memberikan semaksimal mungkin dan saya patut bangga terhadap mereka. Tetapi tentunya, kami masih perlu latihan, dan saya melihat bahwa mereka masih bisa berkembang," kata dia. 

Setelah SEA Games tahun ini, timnas Indonesia harus bersiap untuk Asian Games 2018 di Palembang-Jakarta. Namun, Sakovic tak banyak berkomentar. Dia belum bisa memberikan tanggapan lantaran event Asian Games sangat berbeda dengan SEA Games. 

Di sisi lain, kapten timnas polo air, Rezza Auditya, menjelaskan dia dan para pemain mengalami perkembangan yang signifikan saat tampil di SEA Games ke-29 ini. "Ketika kami pergi ke Serbia untuk berlatih kam melihat bagaimana pemain Serbia berlatih. Di situ, kami semua membawa pengalaman. Saya berharap tim polo air putra dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement