Kamis 17 Aug 2017 15:20 WIB

Perpani Bangga Panahan Persembahkan Emas

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andri Saubani
Atlet panahan putri Indonesia Sri Ranti membidik anak panah ke sasaran ketika final nomor compound putri SEA Games XXIX di Synthetic Turf Fild, Kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet panahan putri Indonesia Sri Ranti membidik anak panah ke sasaran ketika final nomor compound putri SEA Games XXIX di Synthetic Turf Fild, Kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat sehari menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, cabang olahraga panahan sudah mempersembahkan dua medali emas pada ajang SEA Games 2017 yang dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia. Pepanah putri, Sri Ranti, mempersembahkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di nomor compound perorangan putri pada Rabu (16/8). Atlet panahan asal Sukabumi itu memetik kemenangan setelah mengalahkan wakil Vietnam, Chau Kieu Oanh, pada putaran final dengan skor 144-142.

Pada hari yang sama, Prima Wisnu juga berhasil menyumbang medali emas di nomor compound perorangan putra. Atlet panahan asal Yogyakarta ini menyusul jejak Sri Ranti menyebet emas, setelah mengalahkan wakil Malaysia, Mohd Juwaidi Mazuki, dengan skor 145-144.

Perolehan medali emas dari nomor compound perorangan ini dinilai mengejutkan. Karena sebelumnya, cabor panahan justru menargetkan untuk mendulang emas dari nomor beregu campuran.

Kabid Binpres PP Perpani, Adi Poernomo, mengatakan, ia merasa sangat bangga karena cabor panahan menjadi penyumbang pertama medali emas bagi Indonesia sekaligus bertepatan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. Ia juga mengaku terkejut dengan perolehan emas di nomor compound. Sebelumnya, kata dia, baru Dellie Threesyadinda yang meraih medali emas dari nomor compound pada SEA Games 2013 lalu.

"Bangga banget, karena bertepatan dengan momen 17 Agustus. Panahan juga menjadi yang pertama mempersembahkan emas untuk Indonesia," kata Adi saat dihubungi Republika, Kamis (17/8).

Adi mengatakan, prestasi yang ditunjukkan Sri Ranti dan Prima tidak terlepas dari kesiapan atlet sejak masa pelatihan dan sosok pelatih mereka. Ia menilai, kedua pepanah tersebut memang sudah menunjukkan performa yang bagus sejak pemusatan latihan di Surabaya.

Saat latihan, Adi mengatakan keduanya sudah mencapai skor terbaik. Yang mana, skor tertinggi dalam panahan ialah 360 poin. Ia mengatakan, Sri adalah generasi panahan yang bagus dan juga paling muda di antara tiga pepanah putri lainnya, yakni Dinda, Triya Resky Aditya, dan Rona Siska Sari.

Atlet kelahiran 10 Desember 1989 itu sebenarnya masuk di tim SEA Games 2015. Namun, Sri batal berangkat karena hamil anak dari buah cintanya dengan suaminya yang merupakan atlet panjat tebing, Rahmad Gunawan. Sementara itu, Adi mengatakan, Prima juga sudah berulang kali mencapai skor terbaik antara 356-357 poin saat latihan.

"Korelasi antara latihan dan pertandingan sesuai," tambah Adi.

Tim panahan Indonesia kemudian menambah medali perunggu melalui nomor compound beregu putri pada Kamis (17/8). Tim Indonesia yang terdiri atas Dellie Threesyadinda, Triya Resky Aditya, dan Rona Siska Sari, itu mengalahkan tim Thailand dengan skor 225-222. Sebelumnya pada SEA Games 2015, timnas panahan Indonesia menyumbang dua emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement