Selasa 08 Aug 2017 00:05 WIB

Satlak Prima Klarifikasi Jokowi Soal Juara Umum SEA Games

Rep: Bambang Noroyono/Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (tengah) foto bersama dengan kontingen Indonesia ke SEA Games XXIX Malaysia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/8). Presiden berpesan kepada seluruh atlet Indonesia untuk menunjukkan daya juang tinggi dan sportif saat berlaga dalam SEA Games XXIX di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus 2017.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) foto bersama dengan kontingen Indonesia ke SEA Games XXIX Malaysia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/8). Presiden berpesan kepada seluruh atlet Indonesia untuk menunjukkan daya juang tinggi dan sportif saat berlaga dalam SEA Games XXIX di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Laksamana TNI (Purnawirawan) Achmad Sutjipto mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait target juara umum pada SEA Games 2017. Pemerintah tidak menargetkan peringkat pertama dalam klasemen perolehan medali di pesta antarnegara di Asia Tenggara itu. 

"Enggak. Anda salah mendengar itu. Ibu Puan (Maharani, Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) menyampaikan ke saya, tidak ada target juara umum di SEA Games nanti," kata dia, Senin (7/8).

Menurut Sutjipto, Puan menyampaikan Presiden mengingikan atlet Indonesia memperoleh peningkatan yang lebih baik dari SEA Games sebelumnya. Pada SEA Games 2015, Indonesia di peringkat ke-5 dengan perolehan 47 medali emas. 

Pada SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia, bulan ini, Presiden meminta Indonesia berada di posisi lebih baik. "Kami sudah sepakat itu. Targetnya, melebihi peringkat ke-5 dan melebihi 47 medali emas dari SEA Games Singapura," kata dia. 

Dia pun menjelaskan kesulitan Indonesia meraih juara umum tahun ini karena sepuluh disiplin olahraga andalan Indonesia tidak dipertandingkan di Malaysia. Dia menyebutkan, disiplin-disiplin itu seperti kano, kayak, dan bola voli pantai.

Dari sepuluh disiplin olahraga yang tidak ditandingkan itu, kontingen Indonesia sudah pasti kehilangan 28 medali emas yang seharusnya bisa kita bawa pulang. "Disiplin-disiplin itu, salah satu yang minus dari kita di SEA Games tahun ini," kata Sutjipto. 

Sutjipto menyatakan Jokowi memahami betul situasi yang dihadapi atlet-atlet Indonesia. Dia mengatakan Menko PMK juga sudah menyampaikan kepada Satlak Prima bahwa target pemerintah bukan menjadi juara umum pada SEA Games kali ini. 

"Anda bisa menilai sendirilah, sebagai well personal educated, dari juara ke-5 di SEA Games sebelumnya, lalu kita pasang target juara umum, dan faktanya, kita sudah kehilangan 28 medali emas dari cabang yang tidak dipertandingkan. Please deh," kata dia. 

Sebanyak 533 atlet Indonesia akan mengikuti pertandingan multi event olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas kontingen di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin. 

Dia pun meminta kontingen Indonesia merebut juara umum dalam perhelatan ke-29 kali ini. "Ya, kita sebagai negara besar mestinya targetnya seperti itu, kan tadi sudah saya sampaikan,sudah berapa kali kita juara umum? Kalau jadi 11 kan jauh lebih baik," kata Jokowi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/8).

Ia melanjutkan, pertandingan SEA Games ini menjadi batu loncatan untuk ajang multievent olahraga selanjutnya yang lebih besar, yakni Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Dengan semakin banyak mengikuti kompetisi, lanjut dia, akansemakin meningkatkan kualitas dan prestasi para atlet.

Pembinaan para atlet untuk terus mengikuti kompetisi pun harus disiapkan sejak dini di semua cabang olahraga. Sebab, seluruh negara yang mengikuti pertandingan ini siap bertarung merebutkan medali emas di berbagai cabang olahraga.

"Saya kira di semua cabang olahraga harus seperti itu dan dipersiapkan juga sistem kompetisi yang baik, dalam sistem pembinaan yang baik, juga sistem anggaran yang terencana dan baik," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement