Selasa 23 May 2023 16:17 WIB

Pemerintah Kecewa Pelepasan Saham Shell di Blok Masela Lambat

Pemerintah akan berkunjung ke Masela untuk mengevaluasi plan of development.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai. Pemerintah mengaku kecewa lantaran proses pelepasan hak partisipasi pengelolaan Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela berjalan alot.
Foto: Bernd Wuestneck/dpa via AP
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai. Pemerintah mengaku kecewa lantaran proses pelepasan hak partisipasi pengelolaan Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela berjalan alot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku kecewa lantaran proses pelepasan hak partisipasi pengelolaan Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela berjalan alot. Padahal, perusahaan migas kakap asal Inggris itu telah menjadi mitra pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sejak lama.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menilai proses negosiasi akuisisi saham Shell oleh PT Pertamina (Persero) berjalan cukup lama. Pemerintah merasa kecewa negosiasi yang alot membuat proyek itu jadi terhambat.

Baca Juga

"Masela itu agak lama, jadi pemerintah kehilangan kesempatannya. Akhirnya Pak Menteri ESDM (Arifin Tasrif) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau tindaklanjuti," kata Tutuka saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Tutuka menuturkan, melihat proses pelepasan saham yang tak kunjung tuntas, pemerintah akan berkunjung langsung untuk mengevaluasi Plan of Development (PoD) Blok Masela.

"Kita akan lihat PoD-nya, bagaimana kok bisa lama sekali seperti itu. Saya tidak bisa menyatakan angka sepenuhnya (yang ditawarkan) tapi pemerintah ya kecewa kok terlalu lama," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement