Selasa 28 Mar 2023 17:12 WIB

PAN: Koalisi Besar Terbentuk Bila Ada Titik Temu

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto sebut koalisi besar terbentuk bila ada titik temu

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Komisi VIII  DPR RI Yandri Susanto. Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto sebut koalisi besar terbentuk bila ada titik temu.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto sebut koalisi besar terbentuk bila ada titik temu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terbuka dengan peluang bergabungnya partai politik lain. Termasuk peluang terbentuknya koalisi besar.

"Apakah nanti akan ada perubahan? Terbuka untuk ada perubahan bilamana pembicaraan itu menemui titik temu kan. Ada kesepakatan-kesepakatan yang bisa dijadikan komitmen untuk dibawa ke KPU," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/3).

Baca Juga

Menurutnya, semua hal masih dapat terjadi sebelum pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Termasuk terbentuknya koalisi besar yang beberapa kali digaungkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

"Makanya nanti kan sebelum mencapai kesepakatan itu pasti ada duduk bersama kan, kenapa membentuk koalisi seperti ini? mendapatkan tugas apa kan? kemudian siapa mendapatkan kursi yang mana? itu kan mesti disepakati," ujar Yandri.

"Masalah untung dan rugi itu saya kira masih sangat relatif, sangat normatif maksud saya. Sangat normatif, belum bisa kita simpulkan apakah itu menguntungkan atau merugikan," sambungnya.

Kendati demikian, saat ini PAN menyatakan komitmen terhadap KIB bersama Partai Golkar dan PPP. Meskipun diakuinya, segala hal terkait koalisi masih sangat dinamis sebelum pendaftaran pasangan capres-cawapres.

"Kalau ngajak-mengajak kan biasa sekarang kan, semua ngajak ini, ngajak itu ngajak biasa, namanya ngajak kan, biasa itu. Sekali lagi ini masih sangat dinamis, semua masih bisa terbuka, siapa bergabung dengan siapa, siapa yang diajak siapa yang ngajak itu biasa," ujar Yandri.

"Jadi tidak ada hal yang tabu dalam proses Pilpres, semua masih sangat memungkinkan untuk mencapai sebuah kesepakatan," sambung Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan bahwa KIB bersama PAN dan PPP terbuka dengan partai politik lain yang ingin bergabung. Airlangga sendiri menjadi orang yang kerap menyuarakan terbentuknya sebuah koalisi besar.

Ia juga pernah mengungkapkan akan adanya "KIB plus-plus", yang menjadi kode adanya partai politik lain yang akan bergabung. Ajakan tersebut juga pernah disampaikannya kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (25/3) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement