Ahad 26 Mar 2023 22:36 WIB

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Masih Berpotensi Terjadi di Bandung Raya

BMKG mengimbau warga di wilayah Bandung Raya mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Foto dari Kamera ATCS Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang menunjukkan penanganan papan reklame roboh di simpang Samsat di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023).
Foto: Dok Republika
Foto dari Kamera ATCS Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang menunjukkan penanganan papan reklame roboh di simpang Samsat di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi di wilayah Bandung Raya pada Maret 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau warga untuk tetap waspada akan potensi kondisi cuaca ekstrem dan bencana saat beraktivitas.

“Mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian bencana karena beberapa hari ke depan potensi masih ada hujan lebat, angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor,” kata prakirawan cuaca BMKG Bandung Yan Firdaus Permadi, Ahad (26/3/2023).

Baca Juga

Yan mengatakan, pada Sabtu (25/3/2023) turun hujan dengan kategori lebat hingga sangat lebat di beberapa titik wilayah Bandung Raya. Di Kota Bandung, cuaca ekstrem dilaporkan membuat papan reklame roboh di simpang Samsat Jalan Soekarno Hatta dan pohon tumbang di beberapa titik.

Menurut Yan, cuaca ekstrem terjadi karena pertumbuhan awan kumulonimbus yang besar, serta terdapat dua inti pusat pertumbuhan awan. “Biasanya dibutuhkan energi banyak untuk menciptakan kondisi kemarin (hujan lebat). Setelah terjadi, energi menurun. Tapi, berdasarkan pantauan kami, BMKG, peluang kondisi itu masih berpotensi terjadi sampai tanggal 29,” katanya.

Ihwal kondisi cuaca yang panas pada pagi sampai siang hari, kemudian hujan lebat pada sore hari, menurut Yan, merupakan hal wajar. Ia mengatakan, kondisi panas menjadi pemicu pertumbuhan awan hujan.

Saat ini, Yan mengatakan, masih masuk akhir musim hujan. Pada April diperkirakan mulai masuk masa peralihan musim atau pancaroba. Musim kemarau diprakirakan mulai Mei mendatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement