Rabu 22 Mar 2023 21:05 WIB

Tentara Ukraina Dinilai Belajar Operasikan Rudal Patriot dengan Cepat

Puluhan tentara Ukraina menerima pelatihan menggunakan sistem rudal pertahanan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Sejak Januari, sebanyak 65 tentara Ukraina telah menerima pelatihan menggunakan sistem rudal pertahanan untuk melacak dan menembak jatuh pesawat musuh.
Foto: AP Photo/Gregor Fischer
Sejak Januari, sebanyak 65 tentara Ukraina telah menerima pelatihan menggunakan sistem rudal pertahanan untuk melacak dan menembak jatuh pesawat musuh.

REPUBLIKA.CO.ID, FORT SILL -- Beberapa kendaraan militer besar beroda 12 yang membawa peluncur rudal bergerak bergemuruh melintasi padang rumput Oklahoma barat daya pada Selasa (21/3/2023) sebagai bagian dari latihan di Fort Sill Army Post. Sejak Januari, sebanyak 65 tentara Ukraina telah menerima pelatihan menggunakan sistem rudal pertahanan untuk melacak dan menembak jatuh pesawat musuh.

Pejabat militer AS mengundang jurnalis dari seluruh negeri dan Eropa, termasuk The Associated Press, untuk menyaksikan para prajurit berlatih. Para prajurit akan meninggalkan Oklahoma dalam beberapa hari ke depan untuk menjalani pelatihan tambahan di Eropa, sebelum pulang ke Ukraina dengan membawa baterai rudal Patriot yang biasanya mencakup enam peluncur bergerak, radar bergerak, generator listrik, dan pusat kontrol pertempuran.

Baca Juga

"Sistem rudal Patriot, yang belum dikerahkan di Ukraina, sangat berguna untuk mempertahankan pusat populasi dan infrastruktur penting, kata Komandan Fort Sill, Brigadir Jenderal Shane Morgan, dilansir dari AP, Rabu (23/3/2023).

Pejabat militer tidak memberikan rincian waktu yang pasti, kapan baterai rudal akan dikerahkan ke Ukraina.  Tetapi seorang juru bicara Pentagon menyatakan, pengiriman baterai rudal Patriot akan lebih cepat dari yang direncanakan.

“Untuk alasan keamanan operasi, saya tidak akan membahas jadwal pengiriman selain untuk mengatakan bahwa kami yakin bahwa kami akan dapat membawa Patriot ke sana dengan jadwal yang dipercepat, saya akan membiarkannya begitu saja,” juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder.

Juru bicara Angkatan Darat AS yang berbasis di Jerman, Kolonel Martin O'Donnell, mengatakan, pasukan Ukraina yang baru dilatih akan bergabung dengan pertahanan udara Ukraina lainnya di Eropa bersama peralatan Patriot yang disumbangkan dari AS, Belanda dan Jerman sebelum dikerahkan ke Ukraina dalam beberapa pekan mendatang.

Pejabat Angkatan Darat mengakui bahwa mereka menghadapi tantangan awal untuk mengatasi kendala bahasa. Namun tentara Ukraina belajar dengan cepat.

“Penilaian kami adalah bahwa tentara Ukraina mengesankan dan benar-benar belajar dengan cepat karena pengetahuan dan pengalaman pertahanan udara mereka yang luas di zona pertempuran.Lebih mudah, meskipun tidak pernah mudah, bagi mereka untuk memahami konsep operasi dan pemeliharaan sistem Patriot," kata Morgan. 

Pelatihan tentara Ukraina merupakan bagian dari upaya internasional yang lebih besar dengan melibatkan lebih dari 50 negara yang memberikan bantuan keamanan ke Ukraina. Tentara Angkatan Darat AS di Fort Sill yang melatih orang Ukraina mengatakan, mereka terkejut betapa cepatnya tentara Ukraina memahami konsep dan mempelajari cara mengoperasikan peralatan.  Banyak tentara memiliki pengalaman sebelumnya menggunakan sistem rudal jarak jauh darat-ke-udara S-300 buatan Soviet yang lebih tua.

Seorang pelatih yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan,, dia mengetahui betapa cerdasnya orang-orang Ukraina itu ketika salah satu kendaraan mengalami kebocoran cairan pendingin selama hari-hari awal pelatihan.  Perbaikan yang biasanya memerlukan pengajuan permintaan resmi dan menunggu beberapa hari, dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 20 menit.

“Itu menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan situasi. Di Ukraina, mereka tidak akan punya hari.  Mereka mungkin hanya punya beberapa menit," kata sang pelatih.  

Kendati tentara Ukraina dikarantina di instalasi militer selama program pelatihan 10 minggu, mereka diberikan hak istimewa yang sama seperti tentara tamu lainnya, termasuk akses ke toko, rekreasi, dan restoran di instalasi tersebut.  Mereka sangat menikmati makan taco dari Taco Bell.

“Banyak dari mereka yang belum pernah makan taco sebelumnya,” kata pelatih itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement