Rabu 22 Mar 2023 14:42 WIB

Kebutuhan Garmen Tinggi, Emiten Tekstil Bukukan Lonjakan Laba Bersih 258 Persen

Laba bersih TRIS tumbuh 258 persen yoy, menjadi Rp 64,52 miliar pada tahun lalu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Aktivitas pegawai pabrik garmen (ilustrasi). Di tengah pesimisme yang masih berkembang terkait kekhawatiran akan resesi global, Emiten tekstil dan garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) optimistis penjualan akan tetap tumbuh positif tahun ini. Menajemen perseroan melihat kebutuhan garmen masih tinggi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Aktivitas pegawai pabrik garmen (ilustrasi). Di tengah pesimisme yang masih berkembang terkait kekhawatiran akan resesi global, Emiten tekstil dan garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) optimistis penjualan akan tetap tumbuh positif tahun ini. Menajemen perseroan melihat kebutuhan garmen masih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pesimisme yang masih berkembang terkait kekhawatiran akan resesi global, emiten tekstil dan garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) optimistis penjualan akan tetap tumbuh positif tahun ini. Menajemen perseroan melihat kebutuhan garmen masih tinggi.

"Kebutuhan garmen masih tinggi, baik di negara-negara tujuan ekspor maupun domestik. Sekalipun demikian, kami tetap meningkatkan kehati-hatian dalam melangkah mengingat masih banyak terjadi gejolak-gejolak di dunia yang di luar kendali kita," kata Direktur Utama TRIS, Widjaja Djohan melalui siaran pers, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Optimisme perseroan tersebut sejalan dengan tren peningkatan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang diterbitkan oleh Kementrian Perindustrian. Nilai IKI pada Januari 2023 menunjukkan angka 51,54, meningkat tajam dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 50,9. 

Sebanyak 71,4 persen perusahaan menyatakan kondisi umum kegiatan usaha stabil dan membaik di bulan Januari 2023. Terkait hal itu, TRIS telah menikmati keuntungan dari peningkatan penjualan di pasar ekspor yang mencapai Rp 1,00 trilliun, atau melonjak 53 persen yoy pada 2022. 

Laba bersih perseroan bahkan melejit hingga 258 persen yoy, dari Rp 18,02 miliar menjadi Rp 64,52 miliar pada tahun lalu, didukung oleh penjualan bersih yang meningkat 36 persen yoy. Penjualan TRIS tercatat sebesar Rp 1,50 trilliun, dibandingkan Rp1,10 triliun pada 2021.

"Kami bersyukur resesi global tidak seburuk yang dikhawatirkan, terbukti dari peningkatan permintaan ekspor secara signifikan yang kita peroleh tahun lalu. Semoga ini menjadi pertanda baik, bahwa ekonomi dunia sudah menggeliat bangkit kembali," kata Widjaya.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 34,16 miliar, melonjak dari Rp 4,67 miliar pada 2021. Lonjakan perolehan laba bersih juga didukung oleh perolehan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 2,39 miliar dibandingkan Rp 813,17 juta pada tahun sebelumnya, serta penurunan beban keuangan dari Rp 20,11 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 18,90 miliar pada 2022.

Perseroan memiliki pasar ekspor yang kuat dalam pengadaan garmen untuk merek ritel internasional dan pengadaan seragam di institusi penerbangan (airlines), perhotelan, rumah sakit dan pelayanan publik (seperti pemadam kebakaran). 

Dari penjualan perseroan, ekspor TRIS mencapai Rp 1,00 trilliun atau 67 persen dari total penjualan tahun 2022. Ekspor Perseroan ke negara-negara tujuan yaitu Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang meningkat 53 persen yoy. Adapun total penjualan domestik tercatat sebesar Rp 496,19 miliar, meningkat 12 persen yoy.

Dengan tetap menjaga kinerja ekspor, Perseroan akan terus berusaha meningkatkan kontribusi penjualan domestik dengan menggiatkan upaya pemasaran digital melalui berbagai marketplace seperti Yukshopping.com, platform e-commerce milik TRIS dan juga online marketplace ternama di Indonesia yang memasarkan produk-produk Trisula Group.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement