Ahad 19 Mar 2023 21:20 WIB

Pemudik Mobil Diprediksi Capai 2,2 Juta Kendaraan, Pemerintah Siapkan Rekayasa

Jumlah pemudik Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 27,32 juta orang.

Foto udara kendaraan antre melintasi Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Ahad (8/5/2022). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Foto udara kendaraan antre melintasi Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Ahad (8/5/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku persiapan pengamanan mudik Lebaran tahun ini dilakukan sejak dini. Ia memastikan kekurangan pengamanan mudik bisa langsung diperbaiki jika persiapan dilakukan sejak dini.

"Persiapan (pengamanan mudik) kita lakukan sejak dini. Sehingga kita bisa lebih siap lagi, dan masih punya waktu untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada," kata Menhub saat rapat koordinasi di Kantor Jasa Marga KM 70B Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Ahad (19/3/2023).

Baca Juga

Budi mengatakan rapat kordinasi itu diantaranya membahas langkah antisipasi lonjakan pergerakan kendaraan pada musim mudik di jalan tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang. Menurutnya, jumlah potensi pergerakan masyarakat pada musim mudik lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang.

Dari potensi pergerakan masyarakat itu, pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi. Jumlahnya diprediksi mencapai 27,32 juta orang, atau 22,7 persen dari total pergerakan.

Pihak Jasa Marga memprediksi, jumlah kendaraan yang akan melintas di empat gerbang tol utama (Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama dan Kalihurip Utama) pada musim mudik Lebaran tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan masa mudik lebaran tahun 2022. Diprediksi jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek mencapai 2,2 juta kendaraan. Jumlah ini naik 2,8 persen dan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta kendaraan atau naik 1,4 persen dibandingkan musim mudik Lebaran 2022.

Menhub menyampaikan, dilihat dari tingginya prediksi lonjakan kendaraan di jalur tol ke arah Semarang, pihaknya akan menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Yakni, dengan terus berkoordinasi intensif dengan Korlantas Polri, Kementerian PUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya.

Rekayasa lalu lintas itu bisa berupa contra flow, one way, pembatasan angkutan barang dan lain sebagainya. "Kami bekerja kompak sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas, yang penerapannya di lapangan akan dilakukan oleh Korlantas Polri," kata Menhub.

Selanjutnya, upaya lain yang dilakukan ialah menambah dan meningkatkan fasilitas prasarana jalan. Seperti, perbaikan dan pelebaran jalan, penambahan rest area, penambahan marka jalan, dan fasilitas jalan lainnya.

Selain penyiapan rekayasa lalu lintas dan peningkatan fasilitas jalan, Menhub mengimbau kepada masyarakat penggunaan kendaraan pribadi roda empat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, agar perjalanan mudiknya lebih nyaman. "Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi," katanya.

Sementara itu, dalam rakor itu, hadir Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugianto, Kakorlantas Polri Firman Santhyabudi, Dirut Jasa Marga Surbakti Syukur, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmo, Dirlantas Polda Jabar, dan sejumlah operator jalan tol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement