Kamis 16 Mar 2023 23:57 WIB

Turis Asing DIlarang Sewa Motor, Pemilik Rental 'Galau'

Paguyuban Rental Motor (PRM) di Bali berencana bertemu dengan pemda setempat.

Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). Sejumlah pemilik rental motor di Bali menyatakan risau dan tidak setuju dengan rencana aturan gubernur Bali yang melarang wisatawan mancanegara untuk menyewa motor. (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). Sejumlah pemilik rental motor di Bali menyatakan risau dan tidak setuju dengan rencana aturan gubernur Bali yang melarang wisatawan mancanegara untuk menyewa motor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah pemilik rental motor di Bali menyatakan risau dan tidak setuju dengan rencana aturan gubernur Bali yang melarang wisatawan mancanegara untuk menyewa motor. Larangan tersebut muncul lantaran banyaknya wisatawan asing yang berkendara tidak sesuai dengan aturan serta dapat membahayakan orang lain.

"Terus terang, saya sebagai pengusaha kecil yang baru mencoba sebetulnya sangat risau dan kurang setuju mendengar apa yang disampaikan oleh Bapak Gubernur Bali, sangat risau. Ada turis dari Rusia dan Ukraina tiba-tiba mengembalikan motor yang belum masa waktunya dikembalikan," kata I Wayan Sudiarta, pemilik usaha rental motor di Kuta Utara, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga

Wayan mengatakan, pihak Paguyuban Rental Motor (PRM) di Bali berencana untuk melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk membahas rencana aturan larangan wisatawan asing menyewa motor. "Kemarin teman-teman PRM Bali mau berbicara dulu dengan siapa-siapa yang barangkali mau menyuarakan ini. Itu baru rencana, kami belum tau pastinya kapan," kata I Wayan Sudiarta.

Senada dengan Wayan, pemilik usaha rental motor di Kuta Utara lainnya, Gede juga menyatakan pendapatnya terkait adanya rencana larangan ini. "Saya sih sebenarnya risau dan kurang setuju sama larangan dari Pak Gubernur, tapi kami sebagai warga ya mematuhi saja aturan-aturannya. Sekarang mulai ada imbasnya sedikit jadi mulai agak sepi yang sewa motornya," kata Gede.

Begitu juga Nyoman Ari Bawe, seorang pengelola usaha rental motor di Sanur, mengatakan kerisauannya dengan adanya rencana aturan tersebut. "Untuk risau pasti ada karena nanti pasti customer-nya terpengaruh kalau aturan itu jadi. Saya sih setuju tidak setuju, karena kalau dari saya pribadi cuma bisa pasrah saja. Kalau itu yang terbaik untuk Bali, saya serahkan semua kepada pemerintah," katanya.

Nyoman Ari Bawe berharap agar larangan tersebut tidak terealisasi dan meminta turis mancanegara untuk memiliki perlengkapan berkendara dan memahami aturan yang berlaku. "Kalau harapan saya tidak usah dilarang sih, boleh dikasih turis-turis itu untuk sewa motor tapi diatur yang jelas sedemikian rupa aturannya tapi yang tegas, seperti harus punya SIM internasional, bisa berkendara dengan baik, dan mau mematuhi lalu lintas. Itu yang wajib dipenuhi menurut saya," jelas Nyoman Ari Bawe.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement