Selasa 14 Mar 2023 11:39 WIB

Finlandia Isyaratkan Siap Bahas Pengiriman Jet F-18 ke Ukraina

Pada Desember 2022 Finlandia memesan 64 jet tempur multi-peran F-35A dari AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Jet Tempur Boeing F-18 Super Hornet. Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin telah mengisyaratkan siap membahas pengiriman jet tempur F/A-18 Hornet milik negaranya untuk Ukraina. Sikap Marin tersebut sudah menuai kritik di dalam negeri.
Foto: Reuters/US Navy
Jet Tempur Boeing F-18 Super Hornet. Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin telah mengisyaratkan siap membahas pengiriman jet tempur F/A-18 Hornet milik negaranya untuk Ukraina. Sikap Marin tersebut sudah menuai kritik di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI – Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengisyaratkan siap membahas pengiriman jet tempur F/A-18 Hornet milik negaranya untuk Ukraina. Sikap Marin tersebut menuai kritik di dalam negeri.

“Kami memiliki pesawat tempur F-35 baru yang akan datang. Ketika Hornet tua ini dinonaktifkan, kami dapat mendiskusikan penggunaannya di masa depan,” kata Marin kepada awak media, Senin (13/3/2023).

Baca Juga

Pada Desember tahun lalu, Finlandia memang mengumumkan mereka memesan 64 jet tempur multiperan F-35A dari kontraktor militer asal Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin. Namun pesanan atas pesawat baru tersebut diperkirakan tidak akan diterima hingga 2025. Artinya, Finlandia masih harus menggunakan armada jet tempur lamanya.

Dalam kunjungannya ke Kiev pada Jumat (10/3/2023), Marin menyampaikan dia terbuka membahas pengiriman pesawat F/A-18 Hornet untuk Ukraina. “Saya pikir kita bisa berdiskusi tentang Hornet, apakah mungkin menyerahkan mereka ke Ukraina, dan pelatihan seperti apa yang mungkin mereka butuhkan bersama mereka,” ucapnya.

Kendati demikian, Marin mengatakan, belum ada keputusan yang dibuat terkait hal tersebut. Dia menambahkan, inisiatif semacam itu membutuhkan kerja sama internasional. Komentar Marin terkait pengiriman jet Hornet ke Ukraina telah menuai kritik di internal Finlandia.

Pemimpin partai oposisi terkemuka Koalisi Nasional di Finlandia, Patteri Orpo, mengatakan, pernyataan Marin perihal pemberian jet Hornet kepada Ukraina ceroboh. Menurutnya, Marin membuat janji yang tidak dapat dipenuhi.

Saat ini Finlandia bersama Swedia sedang mengajukan permohonan keanggotaan kepada Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Langkah itu diambil kedua negara setelah Rusia memutuskan menyerang Ukraina. 

Setelah mengamankan bantuan persenjataan dan tank dari Barat, Kiev segera meminta pasokan jet tempur untuk meningkatkan perlawanannya terhadap Rusia. Namun sejauh ini belum ada satu pun negara bersedia mengirimkan atau memasok jet tempur untuk Ukraina.

“Sejauh ini tidak ada negara yang berkomitmen memasok jet tempur,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kulebal dalam sebuah wawancara dengan grup media Jerman, Funke, 17 Februari lalu.

Kuleba mengungkapkan, negaranya tertarik dengan pesawat tempur dari AS, Inggris, Prancis, dan Jerman. Hal itu karena keempat negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan armada terbesar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement