Rabu 08 Mar 2023 16:10 WIB

Presiden AS dan Korsel akan Gelar Pertemuan Bilateral Bulan Depan

Pertemuan Biden dan Yoon akan dilakukan di tengah ancaman nuklir dan rudal Korut

Presiden AS Joe Biden, kanan, menghadiri jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, kedua kanan, di Museum Nasional Korea, Sabtu, 21 Mei 2022, di Seoul.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden, kanan, menghadiri jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, kedua kanan, di Museum Nasional Korea, Sabtu, 21 Mei 2022, di Seoul.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Amerika Serikat (AS) bulan depan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Joe Biden, kata Gedung Putih pada Selasa (7/3/2023).

"Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden akan menjamu Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee untuk Kunjungan Kenegaraan ke AS," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam pernyataan yang dirilis dengan merujuk nama resmi Korsel.

Baca Juga

"Kunjungan tersebut akan mencakup makan malam kenegaraan pada 26 April 2023," kata dia lebih lanjut.

Jean-Pierre mencatat kunjungan mendatang Presiden Yoon akan menandai kunjungan kenegaraan kedua oleh seorang pemimpin negara asing ke AS sejak Biden menjabat pada Januari 2021.

"Kunjungan mendatang merayakan peringatan 70 tahun aliansi AS-Republik Korea (ROK), yang sangat penting untuk memajukan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bagi kedua negara kita, Indo-Pasifik, dan seluruh dunia," menurut pernyataan tersebut.

"Presiden Biden dan Presiden Yoon akan menyoroti kekuatan yang penting dan abadi dari aliansi AS-ROK yang kuat serta komitmen tak tergoyahkan AS terhadap ROK," menurut pernyataan itu lebih lanjut.

Korsel dan AS menandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama mereka 70 tahun lalu, pada Oktober 1953.

Pertemuan Biden dan Yoon akan dilakukan di tengah ancaman nuklir dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Korea Utara (Korut).

Pyongyang menembakkan rekor 69 rudal balistik tahun lalu, jauh melampaui rekor tahunan sebelumnya sebanyak 25 rudal balistik yang diluncurkan dalam satu tahun.

Jean-Pierre kemudian mengatakan kunjungan Yoon akan menyoroti aliansi AS-Korsel yang katanya telah mencapai "tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."

"Di bawah Presiden Biden, kami telah membawa kemitraan AS-Korsel ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan cara yang menguntungkan perekonomian dan rakyat kami, serta memperkuat pencegahan di kawasan Indo-Pasifik," katanya dalam konferensi pers harian.

"Kunjungan kenegaraan tersebut semakin memperkuat dan memperdalam hubungan AS-ROK dan kami tidak sabar untuk merayakan perayaan 70 tahun aliansi AS-ROK di sini, di Gedung Putih," tambah dia.

Kim SungHan, penasihat keamanan nasional Korsel, mengatakan kunjungan Presiden Yoon ke AS akan memberi peluang untuk memperkuat upaya pencegahan AS yang semakin luas.

AS dan Korsel "telah sepakat untuk  secara aktif mengupayakan cara untuk meningkatkan implementasi upaya pencegahan yang semakin luas dari aliansi Korsel-AS pada kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Suk Yeol ke AS," kata dia saat bertemu dengan wartawan di Washington.

Kim tiba di kota itu pada Minggu untuk berunding dengan rekannya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

"AS berharap ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk menegaskan kembali komitmen kuat mereka guna memperluas upaya pencegahan dan agar Korsel percaya kepada komitmen keamanan AS," kata Kim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement