Selasa 07 Mar 2023 19:03 WIB

Wapres Dorong Diaspora di Jepang Pasarkan Produk Halal Indonesia

Jepang memiliki perhatian besar terhadap wisata ramah Muslim.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Maruf Amin saat bertemu diaspora Indonesia dalam acara Dialog Kebangsaan, di Peacock Westroom, Hotel Imperial, Osaka, Jepang, Senin malam (06/03/2023).
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat bertemu diaspora Indonesia dalam acara Dialog Kebangsaan, di Peacock Westroom, Hotel Imperial, Osaka, Jepang, Senin malam (06/03/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan peran diaspora Indonesia untuk memasarkan produk halal Indonesia di luar negeri. Ma'ruf mengatakan, salah satu upaya pemerintah mewujudkan Indonesia menjadi pusat halal dunia adalah dengan gencar melakukan pemasaran produk halal Indonesia ke kancah internasional.

“Kita sekarang baru menjadi konsumen halal terbesar dunia. Kita ingin jadi produsen halal terbesar didunia. Ini akan sangat terkait dengan adanya diaspora dan pengusaha di luar negeri. Ini akan jadi penting perannya, selain produksi dan miliki standar global, tetapi juga tentu pemasaran yang jadi kunci keberhasilan,” ujar Ma'ruf ketika melakukan pertemuan secara hybrid dengan Diaspora Indonesia Pelaku Bisnis Produk Halal di Jepang, di Ruang Shikinoma, Hotel The Mitsui, Kyoto, Jepang, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Ma'ruf pun menilai perlunya pemasaran produk halal Indonesia di Jepang. Karena negara tersebut memiliki perhatian besar terkait wisata ramah Muslim, meskipun penduduk Muslim tergolong minoritas di sini.

Selain itu, Pemerintah Jepang juga terus mendorong kemajuan industri halal, karena dilatarbelakangi meningkatnya minat wisatawan muslim global yang berkunjung ke Jepang.

 

“Karena mereka dikunjungi negara-negara muslim dari Indonesia, Timur Tengah. Apalagi menjelang expo 2025 yang sebentar lagi sudah harus mereka siapkan,” ujarnya.

Wapres menyadari, kunci memudahkan pemasaran produk-produk halal Indonesia di Jepang adalah dengan sertifikasi halal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement