Senin 06 Mar 2023 23:45 WIB

Mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM akan Ikut Agrinovation Conference 2023

Mahasiswa UNM, Heri pendiri Herbalnesia ikut serta di Agrinovation Conference

Mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), Heri, pendiri Herbalnesia, akan mengikuti Agrinovation Conference 2023 ini.
Foto: dok UNM
Mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), Heri, pendiri Herbalnesia, akan mengikuti Agrinovation Conference 2023 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agrinovation Conference 2023 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Organisasi nonprofit bidang pertanian. Pada kegiatan ini akan dibahas tentang Edufarmers yang bakal membedah peluang dan tantangan industri agritech di Indonesia. Acara ini akan mengangkat tema The Rise of Agritech to Enhance Food Security dan akan digelar pada Rabu, 15 Maret 2023 di Menara Mandiri, Jakarta.

Kegiatan Agrinovation Conference 2023 ini akan melibatkan kerjasama dengan analisis teknologi industri dan startup di Asia, Tech in Asia. Mahasiswa Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM), Heri, pendiri Herbalnesia, akan mengikuti Agrinovation Conference 2023 ini. 

Heri menjelaskan tentang Herbalneisa merupakan platform marketplace yang mengangkat manfaat dan penyedia tanaman herbal Nusantara.

“Sebab, tanaman herbal ini baik untuk di konsumsi oleh masyarakat luas, baik skala pabrik maupun perorangan juga bisa mendukung bahan baku murah dan berkualitas untuk usaha mikro yang membutuhkan pasokan tetap, punya harga murah serta berkualitas,” paparnya dalam rilis yang diterima, Kamis (2/3/2023).

Beberapa pembicara yang akan hadir di konferensi ini adalah Furqonuddin Ramdhani, Co-founder & CTO Koltiva, Yohanes Sugihtononugroho, CEO & Co-founder Crowde, CEO Andrew Soeherman Eratani, serta beberapa narasumber lain yang berkompeten di bidang agritech.

“Pada acara utama konferensi ini akan dibahas beberapa topik, termasuk Decoding Million Dollar Opportunity of the Rising Agritech Sector. Selain itu, Agrinnovation Conference juga akan diramaikan dengan pameran startup agritech bertajuk Startup Village,” ungkapnya.

Ada 30 startup agritech, terangnya di tahap awal yang akan fokus pada komoditas peternakan dan pertanian yang akan berpartisipasi dalam pameran ini. 

“30 startup terpilih akan diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi dari panggung utama konferensi. Akan tetapi, hanya terdapat 6 startup yang akan terpilih dan mendapat kesempatan itu dan memperoleh lebih banyak eksposur serta terhubung secara eksklusif dengan investor,” ungkapnya.

Heri berharap dapat memperoleh banyak manfaat dari mengikuti konferensi ini dan menjadi salah satu dari 6 startup yang berkesempatan untuk secara eksklusif terhubung dengan investor dan mendapatkan pendanaan, termasuk memperoleh wawasan dan peluang baru dalam industri agritech.

“Semoga dengan ikut konferensi ini saya masuk dalam 6 startup yang berkesempatan secara eksklusif terhubung dengan investor dan semakin banyak mendapat relasi. Dan tentunya wawasan juga pengetahuan tentang peluang di industri agritech kian luas,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement