Senin 06 Mar 2023 11:12 WIB

Wapres: Jepang Jadi Sasaran Jejaring Halal Global

Glico memastikan bahwa sertifikasi halal menjadi prioritas utama.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Presiden Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Chairman Ezaki Glico Co. Ltd. Ezaki Katsuhisa di Ruang Takara, Hotel Imperial, Senin (06/03/2023).
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Chairman Ezaki Glico Co. Ltd. Ezaki Katsuhisa di Ruang Takara, Hotel Imperial, Senin (06/03/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang menjadi negara sasaran jejaring halal global bagi Indonesia, khususnya dalam industri makanan minuman. Pada Senin (6/3/2023), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Chairman Ezaki Glico Co Ltd Ezaki Katsuhisa di Ruang Takara, Hotel Imperial, Osaka.

Pertemuan dilakukan dalam rangka upaya pemerintah membangun jejaring halal ke dunia internasional, salah satunya negara Jepang. Topik yang khusus dibahas dalam pertemuan ini adalah perluasan market produk halal di Indonesia.

Baca Juga

“Saya mendengar mengenai investasi Glico di Karawang sejak 2020 dan mulai produksi tahun lalu. Saya sangat apresiasi investasi Glico di Indonesia senilai hampir Rp700 miliar yang memiliki fasilitas produksi modern, menghasilkan produk berkualitas, dan sudah mendapat sertifikasi halal,” ujar Ma'ruf dalam siaran pers.

Ma'ruf mengapresiasi Glico turut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut dia, kehadiran Glico turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia menyerap banyak tenaga kerja dan dapat meningkatkan keahlian teknis para pekerja Indonesia sesuai standar Jepang.

Untuk itu, sebagai upaya mendukung cita-cita Pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia pusat produk halal dunia, ketua harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini meminta perluasan pasar produk halal. Sebab, sertifikasi produk halal sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah Muslim.

“Langkah Glico untuk mendapatkan sertifikasi halal sudah sangat tepat. Saya harap pabrik di Indonesia akan menjadi basis produksi utama, bukan hanya konsumen Indonesia, melainkan juga konsumen di negara-negara Asia Tenggara, Amerika Serikat, serta komunitas Muslim secara global,” ujar Ma'ruf.

Ma'ruf juga menilai perlunya diversifikasi produk yang diakui halal guna mendukung jangkauan pasar yang lebih luas. Saat menjadi Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Wapres  mengungkapkan, ketika berkunjung ke Jepang pada 2016, Negeri Sakura tersebut sudah memiliki perhatian khusus terkait sertifikasi halal dan sertifikat halal di Jepang juga sudah diakui MUI.

Di samping itu, dia melanjutkan, saat berkesempatan bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida beberapa waktu lalu, kedua pihak membahas pengembangan industri halal, seperti makanan dan minuman, pariwisata, dan fashion.

“Saya berharap Glico juga membangun jaringan ekosistem halal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga memasarkan produk-produk halal yang dibangun di pabrik Indonesia ke negara-negara lain,” ujarnya.

Hal lain yang dibahas Wapres dalam pertemuan tersebut adalah ketahanan pangan di Indonesia. Menurut Wapres, isu penting yang perlu menjadi perhatian adalah penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Saya mendorong kerja sama aktif antara Glico dengan mitra-mitra di Indonesia, utamanya terkait manajemen keamanan pangan dan kualitas produk untuk mendukung upaya ketahanan pangan di Indonesia,“ ujarnya.

Terkait hal ini, Wapres berharap Glico dapat memberikan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan kapasitas mereka, yakni dengan belajar langsung dari para ahli di Jepang.

“Saya juga ingin ada kesempatan bagi warga Indonesia untuk bekerja di kantor Glico di Jepang melalui skema pengiriman staf ke perusahaan induk, pekerja berketerampilan spesifik, dan rekrutmen profesional,“ katanya.

Sementara, Ezaki menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia karena telah mendukung proses sertifikasi halal untuk produk-produk Glico. Mengingat banyaknya jumlah penduduk muslim di Indonesia, Ezaki memastikan bahwa sertifikasi halal menjadi prioritas utama.

“Sertifikasi halal sangat kami prioritakan dalam memproduksi produk-produk kami,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement