Kamis 02 Mar 2023 10:55 WIB

Kendaraan Listrik dan Ekonomi Digital Jadi Pendorong Kinerja 2023

Ambisi Indonesia terhadap industri kendaraan listrik mendorong pasar kinerja modal.

Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan saat acara Indonesia Automodified (IAM) x IIMS Motobike Show 2021 di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (27/11). Perusahaan jasa keuangan global terkemuka JP Morgan memperkirakan industri kendaraan listrik dan ekonomi digital akan menjadi pendorong kinerja perekonomian nasional di 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan saat acara Indonesia Automodified (IAM) x IIMS Motobike Show 2021 di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (27/11). Perusahaan jasa keuangan global terkemuka JP Morgan memperkirakan industri kendaraan listrik dan ekonomi digital akan menjadi pendorong kinerja perekonomian nasional di 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa keuangan global terkemuka JP Morgan memperkirakan industri kendaraan listrik dan ekonomi digital akan menjadi pendorong kinerja perekonomian nasional di 2023. Kepala Riset Ekuitas Indonesia JP Morgan Henry Wibowo mengatakan ambisi Indonesia terhadap industri kendaraan listrikakan memberikan dorongan kepada perkembangan pasar modal Indonesia.

Momentum pertumbuhan industri kendaraan listrik telah didukung oleh kondisi Indonesia yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia, atau bahan mineral logam yang banyak digunakan dalam produksi kendaraan listrik

Baca Juga

"Berbekal cadangan nikel yang besar, Indonesia memiliki tujuan menjadi pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara, dan kami telah melihat kemajuan yang baik dalam dua tahun terakhir," kata Henry, Kamis (2/3/2023).

Dia pun memastikan JP Morgan memberikan peringkat Overweight (OW) kepada produsen material Indonesia karena berprospek baik seiring dengan kenaikan minat investor pada industri EV tersebut.

"Negara ini telah menandatangani lebih dari selusin kesepakatan senilai lebih dari 15 miliar dolar AS dengan perusahaan seperti Hyundai Motor, CATL, antara lain untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai, serta membangun rantai pasokan," kata Henry.

Sementara itu, sektor ekonomi digital juga memiliki prospek yang baik dan menjadi bagian penting dari perekonomian dengan proyeksi senilai 50 miliar dolar AS, meski pada 2022 sempat menghadapi tantangan dari kenaikan suku bunga acuan.

"Kami yakin persaingan menuju profitabilitas terus menjadi fokus utama bagi perusahaan berbasis internet (di Indonesia) pada tahun 2023," kata Henry.

Ia menyakini pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia makin meningkat di 2023 seiring dengan berbagai langkah yang dilakukan oleh para pelaku usaha serta prospek pasar yang makin positif dalam beberapa tahun terakhir.

"Perusahaan internet telah mengambil berbagai langkah efisiensi biaya tahun lalu dan memperkenalkan tools monetisasi pendapatan terkini untuk mempercepat dan mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Langkah-langkah tersebut tentu harus membuahkan hasil tahun ini," katanya.

Pasar kendaraan listrik makin berkembang di Indonesia seiring dengan makin tingginya permintaan konsumen, yang terlihat dari antusiasme masyarakat pada penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 16-26 Februari 2023.

Sektor ekonomi digital juga makin berkembang di Indonesia dengan banyaknya peluncuran gawai maupun aplikasi terbaru yang terbukti telah membantu masyarakat dalam menyesuaikan diri terutama dalam masa-masa pandemi dan sesudahnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement