Selasa 28 Feb 2023 16:48 WIB

IHSG Ditutup Terkoreksi saat Penjualan Ritel Jepang Meningkat

Laporan ekonomi Jepang membawa katalis positif bagi mayoritas bursa.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabaungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (28/2/2023). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG kehilangan 11 poin atau terkoreksi 0,17 persen ke level 6.843,23.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023) (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabaungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (28/2/2023). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG kehilangan 11 poin atau terkoreksi 0,17 persen ke level 6.843,23.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabaungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (28/2/2023). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG kehilangan 11 poin atau terkoreksi 0,17 persen ke level 6.843,23.

Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terdalam dan diikuti konsumen primer, keuangan, konsumen non-primer dan teknologi. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 14,55 triliun. 

Baca Juga

"Pergerakan IHSG cenderung lesu berlawanan arah dengan mayoritas indeks global yang menguat di tengah rilis indeks manufaktur yang tertekan semakin dalam," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (28/2/2023).

Laporan ekonomi Jepang membawa katalis positif bagi mayoritas bursa. Shanghai Composite memimpin penguatan sebesar 0,66 persen, disusul KOSPI menguat 0,42 persen, Strait Times naik 0,11 persen dan Nikkei terangkat 0,08 persen.

Penjualan ritel bulanan Jepang terakselerasi sebesar 1,9 persen dari sebelumnya terkontraksi cukup dalam hingga empat persen dan membawa angka tahunannya terakselerasi 6,3 persen dari sebelumnya 3,8 persen.

Pilarmas Investindo memperkirakan, penjualan ritel yang meningkat dan tingkat inflasi Jepang yang sudah berada di level empat persen membuat bank sentral akan mempertimbangkan kebijakan moneter yang agresif dalam waktu dekat. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah 0,54 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya ASII, UNTR, MDKA, ADRO dan PTBA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBRI, TLKM, BMRI, CPIN dan BBNI.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement