Senin 20 Feb 2023 10:30 WIB

Anjuran Puasa Sunah di Bulan Rajab dan Syaban

Puasa sunnah di bulan Rajab dan Syaban dianjurkan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 Anjuran Puasa Sunnah di bulan Rajab dan Syaban. Foto:  Ilustrasi Berpuasa
Foto: Prayogi/Republika
Anjuran Puasa Sunnah di bulan Rajab dan Syaban. Foto: Ilustrasi Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad menganjurkan untuk menjalankan puasa sunah di empat bulan suci, yakni Dzulqaidah, Dzuhijah, Muharram, dan Rajab. 

Saat ini kita masih berada pada bulan Rajab sehingga bagi yang belum berpuasa sunah umat Islam dapat melaksanakannya. Selain empat bulan itu, Nabi juga lebih banyak berpuasa sunah pada bulan Syaban. 

Baca Juga

Menanggapi masalah ini, cendekiawan Muslim terkemuka Al Azhar Muhammad Ahmad Al- Musayyar mengatakan, puasa adalah ibadah spiritual yang mengangkat derajat seseorang karena seseorang menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual dari fajar sampai matahari terbenam.

Profesor akidah dan filsafat Islam di Universitas Al- Azhar juga menjelaskan seorang Muslim harus berpuasa beberapa hari sesekali. Dia juga berpuasa untuk menjauhkan diri dari hal-hal duniawi, memperkuat tekadnya, dan menyucikan jiwanya. Namun, tidak ada hadis sahih yang menyatakan bahwa Nabi menganjurkan puasa pada bulan Rajab, juga tidak melarang puasa di dalamnya.

Namun, Imam An-Nawawi menambahkan bahwa puasa sunah pada umumnya dianjurkan tercatat dalam Sunan Abu Dawud bahwa Rasulullah menganjurkan puasa selama empat bulan suci, di antaranya bulan Rajab. Adapun pada Syaban, terdapat hadis-hadis sahih tentang keutamaan berpuasa selama itu, di antaranya hadis yang tercatat dalam Sahih Muslim dari Aisyah yang bersabda, “Rasulullah biasa menjalankan puasa (terus-menerus) yang kami katakan dia tidak akan berbuka dan dia biasa tidak berpuasa (terus-menerus) sampai kami mengatakan dia tidak berpuasa. Dan aku tidak melihat Rasulullah (damai dan berkah besertanya) menyelesaikan puasa sebulan, kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat dia berpuasa lebih banyak pada bulan lain selain di Syaban.

Aisyah berkata dalam riwayat lain, “Dia (Nabi) biasa berpuasa (hampir) sepanjang bulan Syaban, dia biasa berpuasa Syaban kecuali beberapa (hari).” Kecuali dua bulan ini, Rasulullah SAW biasa berpuasa terus-menerus sampai-sampai orang mengatakan bahwa dia tidak akan berbuka puasa. Dia juga biasa berbuka puasa selama beberapa hari berturut-turut sampai-sampai orang akan mengatakan bahwa dia tidak berpuasa. Jadi, urusannya bergantung pada rasa nyaman dan bertakwa beribadah tanpa merasa bosan atau jemu. 

Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Lakukan (kebaikan) perbuatan yang sesuai dengan kemampuan kamu, karena Allah tidak pernah lelah memberikan pahala sampai kamu bosan melakukan perbuatan baik." Dia mengatakan, "Amal yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan pelakunya secara teratur meskipun sedikit."

Sumber:

https://fiqh.islamonline.net/en/virtue-of-fasting-in-rajab-and-shaban/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement