Sabtu 18 Feb 2023 13:33 WIB

Dosen UII Yogyakarta Hilang Usai Balik dari Kunjungan di Norwegia

Jejak dosen UII Ahmad Munasir terakhir terlacak di Turki pada 13 Februari 2023.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid (kedua dari kanan) bersama Ahmad Munasir Rafie Pratama (kanan) yang keberadaannya hilang.
Foto: Dok UII
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid (kedua dari kanan) bersama Ahmad Munasir Rafie Pratama (kanan) yang keberadaannya hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dilaporkan hilang kontak setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Notodden, Norwegia.

"UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui dalam kondisi sehat dan baik," kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangannya yang diterima di Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023).

Fathul menjelaskan, kunjungan ke kampus negeri Norwegia itu dilakukan oleh tim dari UII Yogyakarta yang terdiri atas empat orang, termasuk dirinya, Ahmad Munasir, dan dua orang lain.

Kunjungan ke Norwegia tersebut untuk mempererat hubungan kerja sama antara UII Yogyakarta dan USN Norwegia, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+. Setelah beraktivitas selama sepekan di USN sejak Ahad (5/2/2023), tim UII meninggalkan Norwegia melalui Bandara Gardermoen di Kota Oslo pada Ahad (12/2/2023).

Fathul mengaku, berjumpa terakhir kali dengan Ahmad Munasir di Oslo, Norwegia, pada Sabtu (11/2/2023) malam WIB. "Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki," kata Fathul.

Menurut rencana yang disampaikan secara lisan, Ahmad Munasir mengak kepada Fathul bahwa rute perjalanan pulangnya ke Indonesia adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Ahmad Munasir tidak membagikan informasi penerbangannya secara detail kepada rekannya maupun kepada istrinya.

Perjalanannya ke Riyadh, Arab Saudi dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad Munasir sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional di Jeddah.

Fathul menambahkan, komunikasi terakhir Ahmad Munasir dengan istrinya tercatat pada Ahad siang WIB, dalam perjalanan pulang, yang saat itu berada di Bandara Oslo atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat menuju Istanbul, Turki. "Menunggu boarding," kata Fathul membacakan pesan Ahmad Munasir kepada istrinya.

Hingga kini, Ahmad Munasir tidak pernah mengirimkan pesan lagi kepada istri dan rekan-rekannya. "Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan; tetapi belum satu pun yang direspons oleh AMRP," ucap Fathul.

Rencananya, Ahmad Munasir mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Kamis (16/2/2023) pukul 18.00 WIB. "Adik AMRP menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut," katanya.

UII Yogyakarta telah berupaya menghubungi berbagai pihak terkait untuk membantu mencari keberadaan Ahmad Munasir. UII Yogyakarta juga menyampaikan informasi ke KBRI di Norwegia dan Turki, serta menghubungi panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.

UII juga telah menghubungi Turkish Airlines di Oslo untuk memastikan bahwa Ahmad Munasir telah naik pesawat. Keluarga Ahmad Munasir pun sudah melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Namun, karena tidak ada nomor referensi pemesanan tiket, maka pelacakan tidak mudah dilakukan.

Setelah dilakukan pelacakan aktivitas daring, terdapat jejak Ahmad Munasir di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 waktu setempat. Setelah itu, tidak ada jejak daring Ahmad Munasir yang dapat dilacak.

"Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir," ujar Fathul Wahid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement