Kamis 02 Feb 2023 14:46 WIB

Insentif Investasi IKN Disahkan Presiden Pekan Ini, Bahlil: 2024 Kami Pindah

Presiden segera tanda tangani peraturan insentif investasi di IKN.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kiri) berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno (kedua kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Ratas tersebut membahas percepatan pembangunan program strategis nasional Jalan Tol Sumatera dan Tol Cisumdawu.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kiri) berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno (kedua kiri) sebelum mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Ratas tersebut membahas percepatan pembangunan program strategis nasional Jalan Tol Sumatera dan Tol Cisumdawu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) bukan proyek pepesan kosong. Ia mengatakan proyek ini progres sesuai timeline yang ada.

"Kalau kami selalu menganologikan IKN itu bukan pepesan kosong, 2024 insyaAllah kami pindah," ujar Bahlil dalam Mandiri Invesment Day di Plaza Mandiri, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Ia siap pasang badan kepada para investor yang akan masuk ke IKN. Ia juga mengatakan akan mendukung dan memudahkan semua investor yang memang berniat investasi ke IKN.

Ia pun menjanjikan bahwa investor tak akan merugi jika mengucurkan dananya ke IKN. Kedepan, semakin berkembangnya IKN akan semakin menguntungkan.

"Saya yakinkan bahwa kalian tidak rugi melakukan investasi di sana (IKN)," ujar Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan ia tidak bisa berbagi isi draf soal peraturan pemerintah terkait insentif investasi di IKN. Ini karena draf finalnya sudah berada di tangan Presiden untuk ditandatangani.

Menurutnya, presiden dalam beberapa hari ini akan menandatangani peraturan insentif tersebut. Ia memastikan insentif yang ditawarkan jauh lebih baik dari investasi di wilayah lain.

"Tapi saya jamin insentif di IKN akan jadi yang terbaik. Kalau dibandingkan dengan insentif lain, misalnya insentif di KEK, misalnya, ini akan lebih bagus. Lebih panjang tax holiday-nya, persentase super tax deduction juga lebih panjang," kata Bambang.

Dalam draf rencana peraturan pemerintah terkait investasi di Nusantara, ada sejumlah insentif yang ditawarkan. Antara lain tax holiday untuk investasi, tax holiday untuk relokasi kantor, super tax deduction untuk aktivitas tertentu, pajak khusus untuk pusat keuangan, hingga perlakuan khusus untuk pajak pertambahan nilai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement