Kamis 26 Jan 2023 20:40 WIB

Bank Kalbar Targetkan Layanan QRIS Tembus Hingga ASEAN dan Arab Saudi

QRIS akan mempermudah jamaah haji untuk bertransaksi.

Jamaah melakukan donasi dengan menggunakan fitur QR Code pada aplikasi Muamalat DIN di kotak amal Masjid Al-Muamalah, Muamalat Tower, Jakarta, Kamis, (12/1/2023). Fitur QR Code Muamalat DIN dapat digunakan di merchant-merchant yang terhubung dengan QRIS seperti toko ritel, SPBU hingga kotak amal. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus memperluas implementasi penggunaan QR Code sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan penetrasi pembayaran nontunai.
Foto: Republika/Prayogi
Jamaah melakukan donasi dengan menggunakan fitur QR Code pada aplikasi Muamalat DIN di kotak amal Masjid Al-Muamalah, Muamalat Tower, Jakarta, Kamis, (12/1/2023). Fitur QR Code Muamalat DIN dapat digunakan di merchant-merchant yang terhubung dengan QRIS seperti toko ritel, SPBU hingga kotak amal. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terus memperluas implementasi penggunaan QR Code sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan penetrasi pembayaran nontunai.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi mengatakan bahwa Bank Kalbar akan menargetkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dapat tembus hingga ke tingkat regional ASEAN, serta sampai menembus pula Arab Saudi.

"Pada 2023 apa yang diinginkan Gubernur terkait pada wilayah kerja kita di ASEAN harus memiliki kerja sama kaitan dengan layanan QRIS Cross Border. Jadi, ketika keluar tidak lagi menukar uang, cukup melalui QRIS kita bisa bertransaksi ke wilayah, bukan hanya di level ASEAN, tetapi juga kami ingin Bank Kalbar ini masuk ke Arab Saudi," kata Rokidi di Pontianak, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, perencanaan target hingga Arab Saudi tersebut dilakukan karena jamaah haji dan umrah Kalbar sangat banyak melakukan perjalanan ke Timur Tengah, maka QRIS akan mempermudah jamaah untuk bertransaksi.

Selain itu, ia mengatakan, sejalan dengan kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19, maka seluruh perbankan termasuk Bank Kalbar harus memulai melakukan pelayanan secara digital dalam rangka mendongkrak dan mempercepat pertumbuhan ekonomi terutama di perkreditan.

"Pada 2023 kita akan mulai aplikasi perkreditan secara elektronik, lalu kaitan dengan layanan perbankan kami sudah mengarah ke sana. Arahan Gubernur terkait layanan digital itu memang menjadi keharusan, karena Bank Kalbar selain menjadi menjadi bank daerah, harus menjadi bank nasional bahkan Internasional juga," tuturnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Komisaris Bank Kalbar Edy Suratman mengatakan bahwa sebagai komisaris yang bertujuan mengawasi, akan selalu siap melakukan pengawasan terhadap target yang ada di dalam bisnis bank.

"Kami akan selalu fokus melakukan pengawasan, membandingkan dengan target dan yang telah dilakukan serta mengawasi target-target di dalam bisnis bank, kalau ada yang tidak memenuhi, maka akan kami berikan masukan," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement