Selasa 24 Jan 2023 03:09 WIB

Polisi Masih Dalami kasus pembacokan Remaja Hingga Tewas di Tangerang

Polisi sebut dari keterangan saksi kasus pembacokan remaja adalah tawuran geng motor

Senjata dalam aksi pembacokan (ilustrasi). Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten kini masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan guna menangkap para pelaku kasus pembacokan remaja hingga tewas di Kampung Kadu Lembur, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa pada Ahad (22/01).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Senjata dalam aksi pembacokan (ilustrasi). Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten kini masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan guna menangkap para pelaku kasus pembacokan remaja hingga tewas di Kampung Kadu Lembur, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa pada Ahad (22/01).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten kini masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan guna menangkap para pelaku kasus pembacokan remaja hingga tewas di Kampung Kadu Lembur, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa pada Ahad (22/01).

"Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan karena memang sudah ada beberapa saksi yg sudah kita dapati keterangan. Dan untuk para pelakuknya saat ini masih proses pendalaman," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Dani Sigit Setiono di Tangerang, Senin.

Menurut dia, sejauh ini tim gabungan dari penyidik dari Satuan Unit Kriminal masih melakukan pendalaman, karena memang sudah ada beberapa saksi yang sudah kita dapati keterangannya dalam penyelidikan kasus tersebut.

"Dari keterangan saksi-saksi memang ada beberapa pelaku, namun demikian saat ini kita harus memastikan dengan sumber keterangan lain untuk dikonfirmasi," katanya.

Ia menyebutkan, selain telah mendapat keterangan dari saksi, penyidik juga kini telah mendapatkan beberapa bukti rekaman dari CCTV yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Sehingga, lanjutnya, pihaknya pun dapat mengantongi identitas dari para pelaku pembacokan yang diduga merupakan anggota gangster tersebut.

"Penyidik sudah berupaya untuk mencari para pelaku ini, melalui semua petunjuk dan barang bukti yang ada. Biar bisa mengarah ke pelaku," ungkapnya.

Ia menerangkan, jika dari hasil informasi yang didapat bahwa peristiwa kasus pembacokan ini merupakan akibat adanya aksi tawuran antar gangster/geng motor. Kendati demikian, pihaknya tengah berupaya mendapatkan keterangan dari kedua belah pihak sekaligus untuk mengantisipasi terjadi perkembangan fenomena aksi susulan yang lebih besar.

"Kita upayakan mendapatkan keterangan dari kedua belah pihak, sekaligus dengan juga upaya kita melakukan mitigasi terkait berkembangnya fenomena geng motor ini. Jadi harus di ungkap semua seluruh jaringan geng ini," kata dia.

Sebelumnya, dilaporkan seorang remaja pria berinisial M (19) menjadi korban pembacokan hingga tewas dalam aksi tawuran antar gangster di Kampung Kadu Lembur, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa pada Ahad dini hari.

Kapolsek Cikupa, AKP Imam Wahyu Pramono mengatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi kritis dan terkapar di depan warung milik warga setempat sekitar pukul 04.05 WIB.

"Berdasarkan keterangan saksi di TKP, melihat dua motor di kejar oleh enam orang dengan menggunakan tiga motor membawa senjata tajam (sajam). Kemudian, setelah terjadi pembacokan dan ada yang terluka dari enam terduga pelaku itu pergi," ucapnya.

Atas adanya peristiwa tersebut, warga setempat pun langsung melaporkan ke Polisi serta mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja hingga akhirnya yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia.

"Untuk kondisi korban ada berapa luka sajam itu hingga menyebabkan tewas, kita belum mengetahui. Karena masih dilakukan visum," katanya.

Ia menyebutkan, untuk identitas korban diketahui adalah warga Desa Peusar Kecamatan Panongan yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Diketahui korban warga Panongan yang tidak jauh dari lokasi kejadian," tuturnya.

Ia menduga, jika kejadian tawuran ini, merupakan aksi antar ke dua gangster yang sedang berselisih. Mereka, kemudian sebelum menjalankan aksinya terlebih dahulu berjanjian melalui media sosial.

"Mereka berjanjian untuk tawuran. Kedua geng motor itu membawa pedang dan celurit," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement