Ahad 22 Jan 2023 16:53 WIB

Sembilan Desa di Nagan Raya Aceh Menjadi Sasaran Gangguan Gajah Liar

Desa yang diserang memiliki banyak tanaman produktif, seperti palawija.

Gajah liar memasuki perkebunan kopi warga KM 37 Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/7/2022). Menurut keterangan warga setempat sebanyak 30 ekor gajah liar memasuki kawasan wisata gunung salak dan permukiman warga serta merusak tanaman kopi dan rumah kebun.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Gajah liar memasuki perkebunan kopi warga KM 37 Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Ahad (3/7/2022). Menurut keterangan warga setempat sebanyak 30 ekor gajah liar memasuki kawasan wisata gunung salak dan permukiman warga serta merusak tanaman kopi dan rumah kebun.

REPUBLIKA.CO.ID, NAGAN RAYA--Sebanyak sembilan desa di Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, hingga kini masih menjadi sasaran gangguan gajah liar. Sehingga menyebabkan keresahan masyarakat.

"Sejauh ini pemerintah daerah bersama masyarakat hanya bisa melakukan pencegahan dengan upaya pengusiran, seperti pembakaran mercon," kata Camat Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Salviar Evi di Nagan Raya, Ahad (22/1/2023).

Baca Juga

Ada pun sembilan desa yang menjadi sasaran gangguan gajah liar di daerah tersebut diantaranya meliputi Gampong Tuwi Meulesong, Bang Lango, Blang Teungku, Kila, Kandeh, Kabu Baroh, Uteun Pulo, Blang Panyang, serta Sawang Manee, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya.

Salviar Evi juga menambahkan serangan gajah liar yang terjadi di sembilan desa di Nagan Raya tersebut, merupakan desa yang selama ini menjadi jalur lintasan gajah. Selain itu, desa-desa tersebut juga terdapat banyak tanaman produktif seperti palawija, tanaman padi, serta aneka jenis tanaman lainnya yang sangat dinikmati oleh satwa yang dilindungi oleh negara.

Guna mencegah gangguan gajah yang semakin meluas, kata dia, pihaknya juga sudah menyerahkan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk melakukan penanganan lanjutan, dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat. Ada pun bantuan yang diminta tersebut seperti sarana listrik kejut, dan bantuan penanganan lainnya.

Salviar Evi juga menjelaskan dalam hal penanganan gangguan gajah, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda mengatakan selama ini gangguan gajah liar di daerah tersebut masih menjadi fokus penanggulangan oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.

"Sementara upaya yang sudah dilakukan adalah pengusiran bersama warga," katanya. Selain itu, pihaknya juga turut memberikan bantuan masa panik kepada masyarakat yang terdampak bencana gangguan satwa liar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement